Ida Fauziyah Harapkan Kongres Fatayat Demokratis
Ahad, 20 September 2015 | 15:00 WIB
Surabaya, NU Online
Ketua Umum PP Fatayat NU Dra Hj Ida Fauziyah berharap, Kongres XV Fatayat Nahdlatul Ulama berlangsung demokratis. Artinya, meski dimungkinkan pemungutan suara untuk memilih ketua umum yang baru, seluruh keputusan sebaiknya diambil secara musyawarah.<>
“Kalau tidak bisa mufakat atau aklamasi, baru ditempuh voting. Biasa aja itu,” ujar Ida Fauziyah kepada NU Online usai seminar di arena kongres Fatayat yang digelar di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, Sabtu (19/9) malam.
Perempuan kelahiran Mojokerto, 16 Juli 1969, ini berharap proses regerenasinya berlangsung smooth. “Saya ingin kongres berlangsung lancar. Tapi tetap dinamis,” harapnya.
Terkait kaderisasi, secara khusus Ida Fauziyah berpesan untuk generasi muda NU. IPPNU, misalnya, harus menjadi bagian dari kaderisasi di lingkungan NU. “Proses internalisasi ideologi Aswaja kan dimulai dari IPPNU. Kemudian, Fatayat itu pengembangannya. Lalu diteruskan lagi di Muslimat,” paparnya.
Menurut Ida, sejak remaja, anak muda NU sudah masuk di IPPNU. Setelah masuk usia produktif, 20-25 tahun, ia lalu masuk Fatayat. Setelah selesai dari Fatayat pada usia maksimal 40 tahun, lalu aktif di Muslimat. Jika rute ini dilewati para kader, NU akan memiliki kader handal.
“Saya yakin, jika ini ditempuh Insya Allah kita akan memiliki kader yang militan dan tangguh. Sebab, internalisasi ideologinya cukup kuat,” tandasnya.
Bagi dia, yang terpenting adalah menjaga koordinasi dan sistematisasi kaderisasi antarbanom di lingkungan NU. “Mereka yang di IPPNU, setelah selesai lalu lanjut ke Fatayat. Tidak berhenti di situ, lalu terus ke Muslimat,” harapnya.
Untuk menjembatani pengkaderan, Ida mengaku pada kepengurusan Fatayat yang dipimpinnya sudah melibatkan pengurus IPPNU. Hal itu ia lakukan demi menjaga kesinambungan kaderisasi.
“Ketua Umum IPPNU waktu itu bahkan sudah saya libatkan dan saya rekrut di Fatayat. Tentu tidak di posisi pengurus harian, tapi masuk dalam struktur pengurus pusat. Ini agar terjadi kesinambungan,” pungkasnya. (Musthofa Asrori/Mahbib)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Bersihkan Diri, Jernihkan Hati, Menyambut Bulan Suci
2
Khutbah Jumat: Sambut Ramadhan dengan Memaafkan dan Menghapus Dendam
3
Awal Ramadhan, Gus Baha Pilih Ikut Keputusan Pemerintah, Apresiasi Perbedaan
4
Anggaran Pendidikan Dipangkas, BEM PTNU DIY: Pemerintah Korbankan Hak Rakyat
5
Muncul Ajakan Cuti Bersama, Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Aksi Indonesia Gelap Hari Ini
6
Arab Saudi Berikan 100 Ton Kurma Ramadhan untuk Indonesia
Terkini
Lihat Semua