Nasional

Indonesia Kalah 1-5 dari Australia, Pengamat Sebut Taktik Kluivert Tak Sesuai dengan Realitas Lapangan

Jumat, 21 Maret 2025 | 14:00 WIB

Indonesia Kalah 1-5 dari Australia, Pengamat Sebut Taktik Kluivert Tak Sesuai dengan Realitas Lapangan

Timnas Indonesia saat hendak bertanding melawan Australia di Sydney, Australia. (Foto: Property PSSI)

Jakarta, NU Online

 

Debut pelatih anyar pengganti Shin Tae-Yong (STY), Patrict Kluivert tidak berbuah manis usai Tim Nasional (Timnas) Indonesia dikalahkan Timnas Australia 1-5 di penyisihan Grup C Piala Dunia 2026 di Syidney, Australia, pada Kamis (21/3/2025).

 

Padahal, pada laga awal yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta pada 10 September 2024, Marteen Paes dan kawan-kawan mampu menahan imbang tanpa gol, 0-0, sehingga mendapatkan 1 poin.

 

Namun, pada laga tandang ini, permainan dan hasilnya berubah. Pengamat sepak bola Tanah Air, Dex Glenniza, mengungkapkan bahwa taktik yang diterapkan oleh Kluivert tidak sesuai dengan realitas di lapangan.

 

  

"Ada rasa terlalu percaya diri juga yang terlihat, sehingga bisa kebobolan dari kelengahan sendiri. Yah, pada akhirnya statistik terpenting di sepak bola itu gol. Kita kalah jauh di situ," katanya kepada NU Online, Jumat (21/3/2025).

 

Dex meninjau bahwa ⁠Kluivert juga tidak menempatkan pemain-pemain yang tidak sesuai posisinya, sehingga banyak yang terlupakan dan koordinasi antar lini dan pemain saat bertanding.

 

"Kalau kurang latihan bersama, jadinya gak nyambung," katanya.

 

Dex juga menyoroti penguasaan bola Indonesia yang terlalu banyak mengandalkan kontrol bola tanpa didukung oleh transisi permainan yang baik. Kesalahan itu juga terlihat dari ⁠garis pertahanan terlalu tinggi padahal main di kandang lawan.

 

"Sebenarnya idenya bagus, secara ofensif juga oke cara mainnya, tapi mitigasinya gak dipikirkan dengan baik. Misalnya, press terlalu tinggi tapi ketika kena transisi bertahan malah menimbulkan ruang yang lebar untuk dieksploitasi Australia," ujarnya.

 

Dex juga mengingatkan, kekalahan ini menjadi catatan penting bagi Timnas Indonesia yang harus segera melakukan evaluasi, khususnya dalam hal taktik dan koordinasi antar pemain agar tidak terulang di pertandingan berikutnya.

 

Lebih lanjut, Dex mengimbau jangan membandingkan antara gaya permainan antara STY dan Kluivert. Perdebatan tersebut, katanya, hanya memicu pembicaraan yang kontra-produktif.

 

"Kalau mau kritik yang berkaitan sama STY, arahkannya ke yang memecat STY, bukan ke pelatih baru," ujarnya.