Nasional FORUM R20

Inisiasi R20, Gus Yahya Terima Penghargaan dari India dan Kamboja

Kamis, 3 November 2022 | 20:30 WIB

Inisiasi R20, Gus Yahya Terima Penghargaan dari India dan Kamboja

Gus Yahya saat menerima penghargaan dari delegasi Kamboja pada penutupan R20 di Bali, Kamis (3/11/2022). (Foto: NU Online/Suwitno)

Nusa Dua, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menerima dua penghargaan sekaligus pada gelaran Forum Religion of Twenty (R20) International Summit of Religious Leaders 2022.


Kedua tanda penghargaan itu diterima langsung Gus Yahya menjelang handover ceremony rangkaian acara R20 di Hotel Grand Hyatt, Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Kamis (3/11/2022).


Gus Yahya menerima penghargaan Global Peace Award itu dari Haji Syed Salman Chishty dalam rangka peringatan 15th International Sufi Rang Festival. Usai penyerahan piagam penghargaan, Gus Yahya kemudian dikalungi selendang berwarna hijau, langsung oleh Syed Salman Chishty.


Pada kesempatan itu, Gus Yahya juga menerima penghargaan dari perwakilan Kamboja. Penghargaan itu diberikan sebagai bentuk apresiasi atas inisiatif Nahdlatul Ulama yang dikomandoi Gus Yahya sebagai pihak yang memprakarsai penyelenggaraan G20 Religion Forum (R20).


Seperti diketahui, forum R20 mengangkat tema Revealing and Nurturing Religion as a Source of Global Solutions: A Global Movement for Shared Moral and Spiritual Values. R20 merupakan ruang bagi para pemimpin agama dan sekte dunia untuk membangun dialog dan menyampaikan gagasan terkait kontribusi agama untuk menciptakan solusi bagi permasalahan global.


Total negara negara yang terkonfirmasi hadir pada perhelatan R20 sebanyak 32 negara. Sebanyak 338 partisipan terkonfirmasi hadir, 124 berasal dari luar negeri. Forum tersebut menghadirkan 45 pembicara dari lima benua.


Forum R20 tahun ini, dengan Indonesia inisiator sekaligus tuan rumah, berfokus pada beberapa isu. Pertama, historical grievances (kepedihan sejarah), pengungkapan kebenaran, rekonsiliasi, dan pengampunan.


Kedua, mengidentifikasi dan merangkul nilai-nilai mulia yang bersumber dari agama dan peradaban besar dunia. Ketiga, rekontekstualisasi ajaran agama yang usang dan bermasalah.


Keempat, mengidentifikasi nilai-nilai yang dibutuhkan untuk mengembangkan dan menjamin koeksistensi damai. Terakhir, ekologi spiritual.


Seperti diketahui, forum R20 akan diselenggarakan secara kontinu menyesuaikan dengan urutan presidensi G20, yakni di India pada 2023, di Brazil (2024), dan di Afrika Selatan (2025).


Pewarta: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Musthofa Asrori