Bogor, NU Online
Peringatan Haul ke-36 KH Ma’sum Tanahbaru yang dipusatkan di komplek Pesantren Al-Ma’sumiyah, Kampung Sawah, Kelurahan Tanahbaru, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, mendapatkan sambutan luas. Kegiatan ini dihadiri sekitar 500 jamaah dari berbagai penjuru Kota Bogor.<>
Pengasuh Pesantren Al-Ma’sumiyah KH Asep Saeful Ihsan kepada NU Online di Bogor, Selasa, mengatakan, haul yang diselengarakan pada Ahad (16/12) kemarin merupakan kegiatan yang dihelat setiap tahun untuk memperingati wafatnya KH Ma’sum, salah seorang tokoh ulama yang cukup disegani di Kota Bogor pada zamannya.
Saat hidupnya, KH Ma’sum dikenal sebagai tokoh pendidik, muballigh dan sangat aktif berkecimpung dalam pembinaan dan pemberdayaan masyarakat. Ia melahirkan banyak kiai dan ustad, yang tersebar di perkampungan Kecamatan Bogor Utara Kota Bogor, dan Kecamatan Babakanmadang serta Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor.
“Semasa hidupnya, KH Ma’sum dikenal sebagai sosok kiai ‘kampung’ yang ikhlas dan istikomah dalam berjuang, sederhana, dan dicintai masyarakat,” kata Asep yang juga aktif di Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Bogor.
Peringatan haul ke-36 KH Ma’sum dirangkai dengan pembacaan simtud duror, marhabanan, maulid nabi SAW (mahallul qiyam), tahlil dan tawassul. Kegiatan ini kian semarak dengan tampilnya tim marawis Nurul Hidayah (NH), sayap ekstra kurikuler yang dikembangkan Pesantren Al-Ma’sumiyah.
Selain dibanjiri ratusan warga sekitar dan kiai-kiai dari berbagai pesantren, kegiatan haul KH Maksum juga dihadiri para pemuka NU Kota Bogor. Tampak hadir pula Dr Ifan Haryanto MSc dari PP ISNU.
Ifan Haryanto mengemukakan, kegiatan haul, maulid nabi, dan tahlil merupakan modal sosial dan keunggulan yang membuat NU semakim membumi dalam kehidupan umat.
“Kegiatan haul maupun Maulid Nabi perlu terus dilestarikan sebagai kekayaan kultural NU, yang tidak dimiliki Ormas lainnya. Karena alasan inilah, NU selalu hadir dan dekat dengan kehidupan umat,” ungkap Ifan.
Oleh karena itu, Ifan Haryanto mengajak warga NU Kota Bogor agar terus aktif dalam membumikan ajaran-ajaran warisan ulama besar masa silam tersebut. Pasalnya saat ini banyak kekuatan asing yang secara sistematis menggugat dan membid’ahkan ajaran NU.
“Kita perlu terus merawat dan melestarikan ajaran-ajaran ahlus sunnah wal jamaah yang dibentengi NU melalui penguatan upacara keagamaan yang bersifat kultural dan pembumian kegiatan struktural jam’iyah yang lebih mencerdaskan dan memberdayakan,” paparnya.
Redaktur : A. Khoirul Anam
Kontributor: Ahmad Fahir
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua