Jakarta, NU Online
Satu lagi, karya kader muda NU, M. Ulinnuha Husnan, yang bertajuk “Rekonstruksi Metodologi Kritik Tafsir” akan dibedah dan diluncurkan pada Selasa (9/6) hari ini. Hasil disertasi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini akan dikritisi oleh Dr. Mukhlis M. Hanafi, MA., Ketua Lajnah Pentashihan Al-Qur’an Kemenag RI yang juga Dewan Pakar Pusat Studi Al-Qur’an (PSQ) Jakarta dan Dr. Abdul Moqsith Ghozali, MA., kiai muda NU.<>
Bedah buku terbitan Azzamedia Jakarta ini diadakan di Pesantren Bayt Al-Qur’an PSQ, Pondok Cabe, Tangerang Selatan, pada Selasa (9/6) mulai pukul 09.30 WIB.
Menurut Mukhlis, buku ini merupakan karya pertama di Indonesia dalam ranah kritisisme penafsiran Al-Qur’an. Jika dalam disiplin hadis sudah sejak lama dikenal metode kritik sanad dan matan, maka dalam disiplin ilmu tafsir belum ditemukan metode yang sama. Karena itu, karya ini layak untuk dikaji dan diapresiasi.
“Ini adalah karya pertama dalam bidang kajian Al-Qur’an. Dalam disiplin ilmu hadis, sudah sejak lama dikenal metode kritik sanad dan matan, sementara dalam tafsir belum dikenal tradisi dan metode yang sama. Karena itu, kehadiran buku ini sangat dinanti-nanti oleh masyarakat akademik sebagai bahan pengembangan metode kritik tafsir,”ujar Mukhlis yang jugaDirektur Eksekutif PSQ.
Hal senada juga diungkap Moqsith. Menurutnya, buku ini cukup bagus, kaya materi sekaligus referensi. “Karena itu, saya berharap buku ini kelak akan menjadi referensi monumental di bidang kritik tafsir Al-Qur’an,”harapnya.
Penulis buku Ulinnuha Husnan mengatakan, bukunya merupakan karya akademik yang sudah melalui proses kajian dan perenungan panjang dan mendalam. Dikatakan dosen tafsir IIQ Jakarta ini bahwa, penelitian dan pengayaan materi bukunya, tidak saja dilakukan dengan para pakar dan guru besar di Indonesia, tapi juga di Mesir, Maroko dan Tunisia.
“Kendati demikian, tak ada gading yang tak retak. Karena itu saya berharap pada forum bedah buku ini mendapat masukan dan kritik konstruktif dari para narasumber dan audiens, demi perbaikan dan pengayaan materi menjelang proses republishing di Desember akhir tahun ini,” kata Asdir Pascasarjana STAINU Jakarta yang juga Pengurus Masyarakat Al-Qur’an Nusantara (MQN)-PSQ. (Red: Anam)
Terpopuler
1
Gara-gara Dirut Pertamina Oplos Pertalite Jadi Pertamax, Bagaimana Dampaknya bagi Mesin Kendaraan?
2
Amal Baik Sebelum Puasa: Saling Memaafkan dan Bahagia Menyambut Ramadhan
3
Doa Awal Ramadhan yang Diajarkan Rasulullah
4
Potensi Perbedaan Awal Ramadhan 1446 H
5
Melihat Lebih Dalam Kriteria Hilal NU dan Muhammadiyah
6
Analisis Prakiraan 1 Ramadhan 1446 H
Terkini
Lihat Semua