Ketua Majelis Tahkim: Muktamar Ke-34 NU Kedepankan Musyawarah agar Berjalan Sejuk
Jumat, 12 November 2021 | 09:01 WIB
Ketua Steering Committee (SC) Prof M Nuh saat menyerahkan SK kepada Ketua Majelis Tahkim, KH Ma'ruf Amin. (Foto: dok. istimewa)
Muhammad Syakir NF
Penulis
Jakarta, NU Online
Panitia Muktamar Ke-34 NU menemui Ketua Majelis Tahkim (Dewan Etik) Muktamar Ke-34 NU, KH Ma’ruf Amin di kediaman resmi Wakil Presiden, Jalan Diponegoro, Jakarta, Jumat (12/11/2021). Pertemuan tersebut diikuti Ketua Steering Committee (SC) Prof M Nuh, Sekretaris SC H Asrorun Niam Sholeh, Ketua Organizing Committee (OC) KH M Imam Aziz, dan Sekretaris OC dr Syahrizal Syarif.
Dalam kesempatan tersebut, Kiai Ma’ruf Amin menekankan agar muktamar berjalan dengan mengedepankan musyawarah. Hal ini tidak lain agar muktamar berjalan sejuk. “Semua proses persidangan dan pemilihan nanti harus mengedepankan musyawarah. Kedepankan dulu musyawarah sehingga suasananya sejuk,” katanya.
Kiai Ma’ruf juga menekankan agar semua pihak menaati aturan-aturan yang sudah pernah dilakukan pada muktamar-muktamar sebelumnya. Dalam pemilihan Rais Aam, misalnya, ia meminta agar tetap menjalankan mekanisme Ahlul Halli wal Aqdi (Ahwa).
Sementara dalam pemilihan Ketua Umum, sesuai aturan, pemilihan dilakukan dengan pemungutan suara oleh Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU), Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU), dan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU). “Musyawarah untuk mencapai mufakat. Kalau tidak bisa, baru lakukan pemungutan suara” katanya.
Majelis Tahkim merupakan dewan etik yang terdiri dari para ulama sepuh untuk menjaga pelaksanaan Muktamar dengan menjunjung tinggi aturan-aturan dan akhlakul karimah.
Imam Aziz menyampaikan bahwa Kiai Ma'ruf sebagai Ketua Majelis Tahkim dalam waktu dekat akan mengundang seluruh anggota Majelis. Hal itu guna memusyawarahkan kode etik bagi semuanya dalam pelaksanaan muktamar nanti.
Adanya Majelis Tahkim ini penting untuk penyelenggaraan muktamar. Sebab, NU bukan organisasi biasa, tetapi organisasinya para ulama. Karenanya, NU menjadi tempat pembelajaran semua pihak, baik di internal NU, maupun masyarakat pada umumnya.
Imam juga menginformasikan bahwa Kiai Ma'ruf akan bersedia menunggui muktamar di Lampung secara fisik, selama berlangsung dari pembukaan pada Kamis (23/22/2021) sampai penutupan pada Sabtu (25/12/2021). Hal itu dalam rangka memantau, menunggui, dan menjaga pelaksanaan muktamar.
Adapun anggota Majelis Tahkim Muktamar Ke-34 NU ini terdiri dari 10 ulama sepuh, yakni Mustasyar PBNU KH Ahmad Mustofa Bisri, Mustasyar PBNU sekaligus Rais Syuriyah PWNU Jawa Timur KH Anwar Mansur, Mustasyar PBNU sekaligus Rais Syuriyah PWNU Nusa Tenggara Barat TGH Turmudzi Badaruddin, Mustasyar PBNU KH Dimyati Rois, Mustasyar PBNU Habib Lutfi bin Yahya, Rais Syuriyah PBNU KH Nurul Huda Jazuli, Mustasyar PBNU Abuya Muhtadi Dimyathi, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Cholil Bangkalan KH Zubair Muntashor, Rais Syuriyah PBNU KH Ali Akbar Marbun, dan Mustasyar PBNU Prof KH Khotibul Umam.
Pewarta: Syakir NF
Editor: Fathoni Ahmad
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua