Ketum PBNU: Dunia Percaya Islam Nusantara Teladan Peradaban
Selasa, 10 Januari 2023 | 11:00 WIB
Ketum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf saat memberikan sambutan pada Festival Tradisi Islam Nusantara (FTIN) di Stadion Diponegoro Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (9/1/2023) malam. (Foto: setkab.go.id)
Muhammad Syakir NF
Penulis
Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf menyampaikan bahwa Indonesia dengan Islam Nusantaranya dipercaya oleh dunia sebagai model peradaban yang patut menjadi teladan.
"Dunia mempercayai bahwa Indonesia dengan Islam Nusantara sungguh merupakan model peradaban Islam yang layak untuk diteladani oleh masyarakat Islam di seluruh dunia," ujarnya saat memberikan sambutan pada Festival Tradisi Islam Nusantara (FTIN) di Stadion Diponegoro Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (9/1/2023) malam.
Kiai yang akrab disapa Gus Yahya itu menyampaikan bahwa Islam Nusantara menjadi ikon penting dan dibicarakan di dalam berbagai pembahasan Islam wasathiyah di dunia.
"Islam Nusantara menjadi salah satu ikon, menjadi salah satu wacana paling penting dan paling kuat di dalam pembicaraan Islam wasathiyah di seluruh dunia," katanya.
Gus Yahya menyampaikan bahwa Pernyataan Presiden Jokowi tentang Islam di Indonesia adalah Islam Nusantara menggaung ke seluruh dunia.
"Presiden Joko Widodo menyatakan, Islam kita Islam di Indonesia ini adalah Islam Nusantara," Gus Yahya menceritakan.
"Apa yang beliau (Presiden Jokowi) nyatakan itu kemudian menjadi gaung yang luar biasa kuat bukan hanya di dalam negeri tapi juga di seluruh dunia internasional,"lanjut kiai kelahiran Rembang, Jawa Tengah 56 tahun yang lalu itu.
Dikutip dari tulisan NU Online, pernyataan Presiden Jokowi itu disampaikan dalam 'Istighotsah Menyambut Ramadhan 1436 H dan Pembukaan Munas Alim Ulama' di Masjid Istiqlal pada Ahad, 14 Juni 2015 lalu.
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi menyatakan bahwa Islam di Indonesia sebagai Islam Nusantara, Islam yang santun yang penuh tata krama dan toleransi sembari mengucapkan hamdalah.
"Di Suriah, di Irak (goncang). Alhamdulillah kita Islam Nusantara. Islam yang santun, Islam yang penuh tata krama, Islam yang penuh toleransi," katanya.
Gus Yahya juga mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo tidak hanya menyampaikan pernyataaan, tetapi juga teguh memelihara budaya harmoni Islam Nusantara ini secara konsisten.
"Menetralisir simpul-simpul potensi pengganggu dari berbagai macam pihak dan secara tegas bahkan membubuarkan kelompok yang berpotensi menjadi ancaman bagi Islam Nusantara," kata Gus Yahya.
Hal ini meyakinkan semua orang untuk teguh dalam menjaga peradaban Nusantara untuk masa depan yang lebih baik. "Ini semua meyakinkan semua orang bahwa kita memiliki keteguhan memiliki kekuatan yang nyata untuk memelihara dan merawat peradaban ini sebagai landasan dari perjuangan kita untuk merebut masa depan yang lebih baik bagi bangsa dan negara yang kita cintai," pungkasnya.
Sebagai informasi, FTIN merupakan salah satu rangkaian peringatan harlah 1 abad NU. Kegiatan ini menampilkan pertunjukan lalaran Alfiyah Ibnu Malik secara kolosal, kreasi hadrah oleh 500 anggota Pencak Silat NU Pagar Nusa dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser), Shalawat bersama Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf, dan Simposium Tradisi Islam Nusantara.
Pewarta: Syakir NF
Editor: Kendi Setiawan
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua