Nasional

Ketum PBNU: Kalau Masyarakat Sejahtera, Lebih Mudah Diajak Beribadah

Selasa, 26 Februari 2019 | 11:20 WIB

Kota Banjar, NU Online
Ketua umum PBNU, KH Said Aqil Siraj mengatakan bahwa pemerintah memiliki kewajiban untuk membuat masyarakatnya sejahtera. Di antara indikator kesejahteraan yang wajib disediakan oleh pemerintah adalah makan yang cukup, sandang, tempat tinggal, akses pada kesehatan dan biaya pengobatannya. 

“Jihad hukumnya fardu kifayah: di antara jihad yang wajib adalah menjamin kesejahteraan masyarakat, muslim atau non muslim. Semua masyarakat yang baik bukan pembunuh, pengedar narkoba, koruptor dan yang jahat lainnya harus dijamin oleh pemerintah, pangannya, sandangnya, papannya kesehatan dan biaya kesehatan,” ujar Kiai Said dalam pembukaan Nahdlatul Ulama Expo di Alun-alun Kota Banjar, Selasa (26/2).

Ia mengatakan penjelasan yang disebutkan itu ia ‘rujuk’’ dari kitab legendaris di kalangan pesantren NU yakni Kitab Fathul Mu’in. 
 
Oleh karena itu jika ada salah seorang warga Kota Banjar yang meninggal dunia karena kelaparan, maka satu kota akan ketimpa dosa karena hal tersebut. Maka dari itu ia menegaskan bahwa sudah menjadi kewajiban atas pemerintah untuk membuat rakyatnya sejahtera, dan jauh dari kelaparan. 

Maka dari itu, Kiai Said mengaku sangat senang dengan program-program peningkatan perekonomian masyarakat seperti expo yang diselenggarakan saat ini. Menurutnya kegiatan ini bisa mengangkat kesejahteraan warga NU dan dapat memperpendek jarak ketimpangan sosial yang begitu tinggi saat ini.

"Idealnya (postur) perekonomian masyarakat kita yang kelas menengah banyak, yang miskin sedikit dan yang kaya sedikit. Tidak seperti sekarang, yang miskin banyak, yang kaya sedikit. Kalau masyarakatnya sejahtera, maka gampang diajak beribadah," kata dia.

Rangkaian NU Expo 2019 ini merupakan bagian dari rangkaian Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama 2019 yang diselenggarakan mulai 27 Februari hingga 1 Maret 2019. Kegiatan yang mengangkat tema “Memperkuat Ukhuwah Wathoniyah untuk Kedaulatan Rakyat”ini bertempat di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar, Citangkolo Kujangsari, Langensari, Kota Banjar, Jawa Barat.  (Ahmad Rozali)