Kisruh Perselingkuhan, LKK PBNU Ingatkan Kembali 3 Pondasi dan 5 Pilar Keluarga Mashalat
Jumat, 23 Juni 2023 | 19:00 WIB
Jakarta, NU Online
Di tengah kisruh banyaknya kasus perselingkuhan yang terekspos di media tanah air, Anggota Lembaga Kemaslahatan Keluarga Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LKK PBNU) Nurmey Nurulhaq mengingatkan kembali tiga pondasi dan lima piilar untuk mencapai keluarga maslahat.
āKalau kita berbicara perspektif keluarga maslahat yang dimiliki Nahdlatul Ulama, ada pondasi keluarga yang harus dimiliki,ā kata Ning Rully, sapaan akrabnya, kepada NU Online pada Jumat (23/6/2023).
Konsep keluarga maslahat tersebut, lanjut dia, dibangun atas tiga pondasi utama meliputi keadilan (muāadalah), keseimbangan (muwazanah), dan kesalingan (mubadalah).
āItu harus dimiliki sebagai pondasi terbangunnya keluarga maslahat. Ketika pondasi itu dikuatkan, maka pilarnya bisa dibangun, pilarnya apa saja?ā ucap psikolog keluarga tersebut.
Adapun lima pilar utama untuk memperkuat keutuhan rumah tangga meliputi zawaj, mitsaqan ghalizhan, muāasyarah bil maāruf, musyawarah, dan antaroddin.
āSalah satunya zawaj, itu berpasangan. Ketika burung akan terbang, maka sayap kanan kiri harus mengepak. Ketika hendak berjalan, maka kaki kanan dan kiri itu harus bergerak, dan itu bergantian. Saling mengingat bahwa istri itu pakaian dari suami dan sebaliknya. Itu yang berkaitan dengan zawaj,ā jabar dia.
Kedua, mitsaqan ghalizhan. NIng Rully menjelaskan hal ini berkaitan dengan upaya menjaga komitmen. āApapun yang terjadi, pastikan bahwa untuk mengingat āAku pasanganmu dan kamu pasangankuā,ā ucap Alumni Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta tersebut.
Ketiga, muāasyarah bil maāruf atau saling berbuat baik bersama pasangan. āKetika kita berbuat baik, membuat pasangan kita bahagia, maka tantangan apapun itu bisa dilalui,ā terang dia.
Keempat, musyawarah. Pada pilar ini, lanjut dia, pasangan harus mampu membangun komunikasi yang efektif.
āApapun ketidaksukaan kita, itu disampaikan kepada pasangan. Apa yang membuat saya marah, apa yang meredakan marah saya, nah itu perlu ada proses komunikasi yang baik. Sehingga ketika pasangan saya marah saya tidak melakukan sesuatu yang membuatnya tambah marah lagi,ā ucap dia.
Kelima, antaroddin atau kerelaan. Pilar terakhir ini mengajarkan pasangan suami istri untuk mengamalkan sikap saling ridha.
āKetika saya melakukan A, pasangan saya tahu dan mengerti kebutuhan saya,ā kata dia.
Ning Rully menegaskan, ketika pondasi dan pilar ini sudah terbangun, maka atap kemaslahatannya keluarga akan menjadi kokoh.
āKemaslahatan itu apa yang saya lakukan baik untuk saya, baik untuk anak saya, keluarga saya, keluarga besar, dan lingkungan saya,ā tutup dia.
Pewarta: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Aiz Luthfi
Terpopuler
1
Khutbah Idul Fitri 1446 H: Kembali Suci dengan Ampunan Ilahi dan Silaturahmi
2
Kultum Ramadhan: Meningkatkan Kualitas Ibadah di 10 Malam Terakhir Bulan Ramadhan
3
Beasiswa BIBĀ Dibuka 1 April 2025, Berikut Link Pendaftaran dan Persyaratannya
4
Habis RUU TNI Terbitlah RUU Polri, Gerakan Rakyat Diprediksi akan Makin Masif
5
KemenagĀ Prediksi 1 Syawal 1446 H Jatuh pada 31 Maret 2025
6
Kiriman Kepala Babi dan Bangkai Tikus ke Tempo, Pers Hadapi Ancaman Represi dan Pembungkaman
Terkini
Lihat Semua