Jakarta, NU Online
Dari keprihatinan terhadap tingkah para pejabat yang koruptif, komunitas Kongkow Bareng Gus Dur (KBGD) ambil bagian dalam penggalangan dana untuk pembangunan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Rombongan KBGD menyerahkan hasil usahanya tersebut ke Gedung KPK, Kamis (19/7) siang, di Jakarta.
<>Dengan didampingi Kordinator Gerakan Saweran KPK Ilian Deta Altasari, rombongan yang dipimpin KH Wahid Mariyanto ini ditemui Kepala Biro Humas KPK Johan Budi. Johan menyambut baik dan berterimakasih atas kerja keras dan antusiasme komunitas KBGD.
Total dana dalam saweran ini adalah Rp 8.845.000. Jumlah ini KBGD peroleh dari hasil penjualan kaus “KPK You Are Not Alone” seharga Rp 60 ribu. Sepertiga dari harga tersebut (Rp 20 ribu) disumbangkan dalam Gerakan Saweran KPK.
“Tapi ada juga yang nyumbang lebih banyak dari itu. Tapi tetap kita kasih kaus,” ujar Wahid.
Menurut sesepuh KBGD ini, ide menjual kaus dilatari keinginan untuk mencari donasi secara halus dan memiliki jejak. “Biar nggak ada kesan meminta-minta. Terus kalau dapat kaus kan ada kenangannya,” tambahnya.
Sesepuh KBGD ini juga berpandangan, upaya yang komunitasnya lakukan merupakan upaya meneruskan perjuangan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang proaktif mendukung pemberantasan korupsi. Gus Dur dinilai tokoh panutan yang berani pasang badan membela KPK.
Gerakan sejenis telah dilakukan sejak Gus Dur masih hidup. Selain mendiskusikan masalah-masalah kebangsaan melalui media bersama Gus Dur, KBGD juga turut mendukung berbagai pemecahan masalah kerakyatan dan keagamaan. “Sejak dulu ya, kayak gini” tandasnya.
Kontributor : Hamzah Sahal
Penulis : Mahbib Khoiron
Terpopuler
1
Khatib Tak Baca Shalawat pada Khutbah Kedua, Sahkah?
2
Masyarakat Adat Jalawastu Brebes, Disebut Sunda Wiwitan dan Baduy-nya Jawa Tengah
3
Meninggal Karena Kecelakaan Lalu Lintas, Apakah Syahid?
4
Jalankan Arahan Prabowo, Menag akan Hemat Anggaran dengan Minimalisasi Perjalanan Dinas
5
Wacana AI untuk Anak SD, Praktisi IT dan Siber: Lebih Baik Dimulai saat SMP
6
Menag Nasaruddin Umar: Agama Terlalu Banyak Dipakai sebagai Stempel Politik
Terkini
Lihat Semua