Jakarta, NU Online
Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama mengadakan Lomba Pidato Tingkat SMA Sederajat di Masjid An-Nahdlah Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Rabu (17/10). Lomba tersebut diadakan dalam rangka menyambut hari Santri 2018.
Ketua panitia Ustadz Masrukin mengatakan bahwa lomba pidato diikuti 60 peserta dari wilayah Jabodetabek. “Inilah 60 calon dai daiyah, calon muballigh muballighoh yang nanti akan menyiarkan agama Islam bukan hanya di Jakarta, tetapi juga di pelosok-pelosok republik negeri Indonesia ini,” kata Masrukin.
Ia meminta kepada para peserta agar menata niat dalam mengikuti perlombaan, yakni menjadikan ajang ini sebagai perantara untuk meningkatakan semangat dalam mempelajari Islam.
“Yang menang jangan berbesar hati, yang kalah jangan berkecil hati. Ini Fastabiqul khoirot. Kita jangan liat sekarang, tapi liat 10 tahun 20 tahun mendatang. Kalian yang akan menggantikan kiai-kiai mendatang,” jelasnya.
Senada dengan Masrukin, Ketua LD PBNU KH Maman Imanul Haq juga meminta para peserta agar memanfaatkan momentum ini sebagai proses untuk berhasil menjadi dai dan daiyah di masa depan. “Saya doakan kalian semua berhasil,”ucapnya yang langsung diamini para peserta.
Ia pun sempat menceritakan tentang perjalanan dakwahnya ke beberapa negara di eropa. Kesimpulan dari perjalanannya itu, warga Eropa membutuhkan penjelasan Islam yang moderat, toleran, dan menguatkan nilai-nilai kemanusiaan. “Nah poin-poin itu yang akan dinilai oleh para juri yang terhormat,” ucapnya. (Husni Sahal/Ahmad Rozali)