Libatkan Pelaku UMKM, Kemenag Perkenalkan Batik Haji Indonesia
Ahad, 28 April 2024 | 11:59 WIB
Jakarta, NU Online
Selain meluncurkan Senam Haji Indonesia, Kementerian Agama (Kemenag) juga menggelar peragaan batik haji di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Ahad (28/4/2024).
Sejumlah peraga memperkenalkan Batik Haji Indonesia di hadapan sedikitnya 28 ribu jamaah haji yang hadir luring maupun daring.
"Ini juga terobosan baru setelah 12 tahun batik jamaah haji tidak pernah berganti. Seragam batik ini diperoleh melalui Sayembara Desain Batik Haji pada 2023," kata Sekretaris Jenderal Kemenag RI, H Ali Ramdhani.
"Kami harap seragam batik ini lebih mencerminkan identitas Indonesia dan mudah dikenali oleh jamaah dari berbagai negara di dunia," imbuhnya.
Libatkan UMKM
Dirjen PHU Hilman Latief mengungkapkan, dalam rangka pengadaan batik haji ini, Kemenag melibatkan para pelaku UMKM yang berada di berbagai daerah di Indonesia.
"Diperkirakan per jamaah membutuhkan 3 meter kain untuk satu batik. Jadi, sekitar 700 kilometer banyaknya jika dibentangkan. Dan kita melibatkan banyak UMKM untuk membuatnya," kata Hilman Latief.
Batik baru jamaah haji Indonesia berwarna ungu bermotif Sekar Arum Sari, yang terinspirasi dari melati putih, motif kawung, motif truntum, motif songket dan tenun, serta burung garuda.
Motif ini mengambil filososfi puspa Nasional Indonesia yang digambarkan dengan bunga melati putih yang melambangkan simbol kesucian, keagungan, kesederhanaan, ketulusan, keindahan, dan rendah hati.
Kegiatan Senam Haji dan Peragaan Batik Indonesia ini juga didukung oleh Bank Syariah Indonesia (BSI).
"Kami mengapresiasi BSI yang sudah bersedia bersama-sama memfasilitasi jemaah haji Indonesia. Kita berharap kolaborasi yang kita lakukan dengan para mitra dapat mengoptimalkan layanan bagi para jemaah," kata Dirjen PHU Hilman Latief.
Sebelumnya terkait peluncuran Senam Haji Indonesia, Sekjen Kemenag M Ali Ramdhani mengatakan menjadi bagian dari ikhtiar menjaga kebugaran jamaah haji agar jamaah bisa melaksanakan rangkaian ibadah haji dengan lancar, sehat dan bugar hingga sehat pula saat pulang.
Pemerintah, kata Sekjen, memberikan perhatian khusus terhadap faktor kesehatan dalam penyelenggaraan haji tahun ini.
Ada dua hal yang menjadi alasan mengapa faktor kesehatan menjadi perhatian. Pertama, kuota haji tahun ini mencapai 241.000 jamaah, terbanyak dalam sejarah penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M Indonesia.
"Dari jumlah itu, ada lebih dari 45.000 jamaah yang masuk kategori lanjut usia (lansia). Seperti 2023, tahun ini kita mengusung tagline: 'Haji Ramah Lansia'," kata Sekjen yang hadir mewakili Menag Yaqut Cholil Qoumas.
Alasan kedua ialah adanya lebih 770 jamaah haji yang wafat tahun lalu. Ini juga jumlah terbanyak dalam 10 tahun terakhir penyelenggaraan ibadah haji.
"Kesehatan jamaah haji menjadi concern. Kita ingin jamaah haji berangkat dalam keadaan sehat, bisa menunaikan ibadah haji dengan baik, dan pulang ke Tanah Air juga dalam keadaan sehat," tutur pria yang akrab disapa Kang Dhani ini.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua