Jakarta, NU Online
Kaum santri kini tidak hanya dikenal kedalaman ilmu agamanya, tetapi juga melek terhadap perkembangan teknologi digital apalagi menghadapi era industri 4.0 yang berbasis cyber system. Di antaranya, tidak jarang santri yang saat ini menggeluti bisnis start-up, desain grafis, pengelolaan dan perkembangan jaringan atau website.
Untuk mendukung potensi dan meningkatkan kapasitas santri tersebut, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama RI Ahmad Zayadi konsisten menyediakan layanan beasiswa bagi santri untuk mengambil konsentrasi teknologi dan ilmu umum lainnya.
“Program beasiswa santri berprestasi yang sudah berlangsung selama ini, salah satu program studi yang ditawarkan adalah terkait dengan teknologi informatika,” jelas Zayadi kepada NU Online, Jumat (19/0) di Jakarta.
Menurutnya, ini menjadi bagian dari ikhtiar Kementerian Agama untuk mempercepat penguasaan dan tingkat literasi santri terhadap teknologi dan aplikasi turunannya.
Pada saat yang bersamaan, kata Zayadi, Kemenag juga menyediakan layanan akademik tafaqquh fiddin berbasis kitab-kitab at-turats al-muqarrarah wa al-mu’tabarah dengan aplikasi digital.
“Itu sebabnya kita memiliki aplikasi i-santri, sebuah layanan perpustakan digital berbasis android,” ungkapnya.
Dalam rangka memperingati Hari Santri 2018, Direktorat PD Pontren menyelenggarakan kompetisi berbasis santri milenial. Merespon santri milenial dan melek teknologi ini, Ahmad Zayadi menginisiasi Santri Millennial Competitions 2018 untuk memperingati Hari Santri 2018 pada 22 Oktober.
Zayadi menegaskan, lomba bernuansa milenial ini membuktikan santri di Indonesia melek teknologi maupun isu-isu terkini. Hal ini sebagai bentuk respon pesantren terkait dinamika yang berkembang dan tantangan ke depan.
"Kita ekspos dan speak-up kepada publik bahwa santri dalam kaitan penguasaan teknologi dan literasi terhadap produk teknologi juga sangat luar biasa. Terbukti dari peminat dan peserta yang mencapai ratusan karya," ungkapnya.
Perkembangan teknologi ini, imbuhnya, adalah bagian dari sanad keilmuan, nilai-nilai, dan tradisi dan budaya pesantren yang harus terus direspon dan dikembangkan sehingga semuanya menjadi tahu dan paham.
Peringatan Hari Santri 2018, Kementerian Agama mengusung tema Bersama Santri Damailah Negeri. Melalui tema ini, kata Zayadi, Kemenag ingin menegaskan bahwa santri adalah pioner perdamaian bangsa.
Adapun kompetisi santri milenial dengan total hadiah puluhan juta ini terbagi dalam kategori umum dan santri. Ada tiga cabang kompetisi, yaitu: Video Iklan Layanan Masyarakat tentang Moderasi Islam, Kontes Desain Meme tentang Moderasi Islam, dan Video Lalaran Nadzom Alfiyah. (Fathoni)