Menjadi Guru Idaman Siswa di Era Digital

Jakarta, NU Online

Pendidikan memiliki peran penting dalam kehidupan manusia, khususnya dalam membentuk karakter dan kepribadian individu sejak usia dini. 

Guru merupakan salah satu pilar utama dalam sistem pendidikan yang berperan sebagai pengajar, pembimbing, dan inspirator bagi siswa.

 

Seiring perkembangan zaman, peran guru tidak hanya terbatas pada tugas mengajar di kelas, tetapi juga menjadi sosok panutan dan idola bagi siswa.

Dalam konteks pendidikan di era digital seperti sekarang, siswa memiliki banyak referensi dan inspirasi dari berbagai media sosial dan internet. Namun demikian, masih banyak siswa yang memiliki sosok guru idola yang dianggap sebagai teladan dalam kehidupan mereka.

 

Sosok guru idola ini dapat menjadi motivasi dan inspirasi bagi siswa untuk belajar dan berkembang. Lantas, sosok guru idola seperti apa yang dibutuhkan para siswa saat ini?

Dalam buku Mendidik dengan Hati: Sosok Guru Idaman Zaman Now karya Zulaihah (2020) digambarkan seorang guru perlu menguasai berbagai bidang, mahir dalam hal pedagogi termasuk inovasi dalam pengajaran dan pembelajaran, memahami psikologi pembelajaran dan memiliki keterampilan konseling, mengikuti perkembangan tentang kebijakan kurikulum dan isu pendidikan, mampu memanfaatkan media dan teknologi baru dalam pembelajaran, dan tetap menerapkan nilai-nilai untuk pembentukan kepribadian dan akhlak yang baik. 

Pertama, terbuka untuk belajar dan terus meningkatkan keterampilan. Guru idola selalu terbuka untuk belajar dan terus meningkatkan keterampilan mereka. Mereka menerima umpan balik dari siswa dan rekan kerja serta berusaha untuk terus berkembang, yang kreatif dan inovatif menciptakan pengalaman pembelajaran yang menarik dan interaktif, menggunakan berbagai metode pengajaran yang menarik perhatian siswa, dan yang konsisten dan hadir secara mental serta emosional di kelas menciptakan lingkungan pembelajaran yang stabil dan nyaman bagi siswa. Tidak hanya tentang materi pelajaran, tetapi seorang guru yang luar biasa juga berperan sebagai model peran yang baik.

Kedua, guru yang baik memberikan dorongan dan dukungan kepada siswa untuk mencapai potensi maksimal mereka, yang adil memperlakukan semua siswa dengan cara yang sama. Tanpa memihak, juga bijaksana dalam mengelola kelas dan konflik, serta memberikan hukuman atau pujian secara seimbang.

Ketiga, guru idola juga terbuka terhadap keberagaman dan mampu menyesuaikan gaya pengajaran mereka sesuai dengan kebutuhan siswa. Kemampuan komunikasi yang efektif sangat penting. Guru yang baik dapat menjelaskan ide-ide kompleks dengan cara yang sederhana, serta memotivasi dan membangkitkan minat siswa terhadap pelajaran, mendorong siswa untuk berpikir secara kritis, bertanya, dan mencari jawaban sendiri.

Keempat, seorang guru perlu memahami kebutuhan unik dari setiap siswa. Mereka dapat menyatukan visi dan misi setiap individu dalam pola pembelajaran mereka, menciptakan ruang bagi setiap siswa untuk berkembang sesuai dengan potensi mereka masing-masing. 

Selain itu, seorang guru yang berkualitas akan menciptakan suasana pembelajaran yang menggairahkan bagi para siswanya. Ketika murid-murid merasa terhibur dengan gaya mengajar guru, secara alami minat mereka terhadap subjek tersebut akan tumbuh.