Menteri PPPA Nilai Muslimat NU Punya Komitmen Cegah Perkawinan Anak
Sabtu, 15 Februari 2020 | 12:45 WIB
"Saya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya Muslimat NU sudah berinisiasi melaksanakan kegiatan pada pagi hari ini," kata Bintang pada pembukaan acara Bahtsul Masail ddi Swiss-Bell Hotel di Pancoran, Jakarta Selatan, Sabtu (15/2).
Bintang menyatakan bahwa dalam upaya menekan angka perkawinan anak, pihaknya telah Relaunching Gerakan Bersama Pencegahan Perkawinan Anak dan penandatanganan dengan 17 kementerian/lembaga, 65 lembaga masyarakat, Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia (APSAI), dan tokoh agama yang mewakili mewakili 6 agama.
Bahtsul masail yang dilakukan PP Muslimat NU dinilai sebagai aksi nyata upaya menurunkan angka perkaeinan anak.
Menurutnya, langkah yang diambil PP Muslimat NU bisa menjadi inspirasi bagi pihak lain yang peduli terhadap persoalan pencegahan perkawinan anak, mengingat angka perkawinan anak di Indonesia yang masih sangat tinggi, yakni sebanyak 11,2 persen berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS).
"Mudah-mudahan (kegiatan yang dilakukan PP Muslimat NU) memberikan inspirasi bagi yang lainnya," icapnya.
Lebih lanjut ia meminta kepada PP Muslimat NU agar tidak berhenti pada kegiatan bahtsul masail, tetapi dilanjutkan dengan sosialisasi sampai ke tingkat bawah, sehingga angka perkawinan anak yang sekarang berjumlah 11,2 persen ini bisa turun menjadi 8,74 persen pada 2024.
"Kami mohon dukungan dan kerja samanya tidak hanya berhenti di sini saja. Saya tahu teman-teman, ibu-ibu dengan gerbongnya yang sampai tingkat ranting. Kalau ini bergerak tidak hanya 8, 74 persen, tapi saya yakin bisa di bawah itu," katanya.
Rencananya, hasil bahtsul masail ini dijadikan buku untuk pedoman atau acuan yang kemudian didistribusikan kepada anggota Muslimat NU di semua tingkatan. Namun pada kesempatan itu, ia meminta agar nantinya buku tersebut tidak hanya untuk kalangan NU, tapi juga untuk pihak-pihak di luar NU.
"Mudah-mudahan kita bisa berkontribusi melalui bahtsul masail ini untuk mewujudkan Indonesia layak anak 2030 demikian juga Indonesia emas 2045. Mudah-mudahan hasil (bahtsul masail) ini bisa menjadi pedoman atau acuan tidak hanya bagi kalangan NU, tapi juga bisa kita jadikan pedoman, acuan untuk kita gelorakan di seluruh pelosok tanah air dalam rangka pencegahan perkawinan ini," harapnya.
Pewarta: Husni Sahal
Editor: Abdullah Alawi
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Isra Mi’raj, Momen yang Tepat Mengenalkan Shalat Kepada Anak
2
Khutbah Jumat: Kejujuran, Kunci Keselamatan Dunia dan Akhirat
3
Khutbah Jumat: Rasulullah sebagai Teladan dalam Pendidikan
4
Khutbah Jumat: Pentingnya Berpikir Logis dalam Islam
5
Khutbah Jumat: Peringatan Al-Qur'an, Cemas Jika Tidak Wujudkan Generasi Emas
6
Gus Baha Akan Hadiri Peringatan Isra Miraj di Masjid Istiqlal Jakarta pada 27 Januari 2025
Terkini
Lihat Semua