Muhammad Syakir NF
Penulis
Jakarta, NU Online
Hari Jumat sangat istimewa di hati umat Islam. Hal ini disebutkan secara langsung dalam hadits Rasulullah saw, bahwa hari Jumat merupakan rajanya hari.
Tak pelak, karena keistimewaannya itu, sejumlah masjid atau perseorangan memberikan sedekah berupa nasi kotak atau makanan selepas shalat Jumat kepada jamaah.
Sedekah merupakan hal yang sangat baik, apalagi dilakukan pada hari yang istimewa, Jumat. Disebutkan dalam sebuah hadits, bahwa bersedekah di hari Jumat pahalanya berlipat-lipat. Hadits tersebut dikutip oleh Imam Syafi’i dalam kitab Al-Umm sebagaimana dilansir NU Online dalam Keutamaan Sedekah di Hari Jumat.
“Telah sampai kepadaku dari Abdillah bin Abi Aufa bahwa Rasulullah bersabda, ‘Perbanyaklah membaca shalawat kepadaku di hari Jumat sesungguhnya shalawat itu tersampaikan dan aku dengar’. Nabi bersabda, ‘Dan di hari Jumat pahala bersedekah dilipatgandakan’.” (Imam al-Syafi’i, al-Umm, juz 1, hal. 239).
Hari Jumat termasuk dari salah satu waktu yang utama dalam melakukan sedekah. Hal ini mengingat hari Jumat merupakan hari raya bagi umat Islam.
Apalagi yang disedekahkan adalah makanan. Memberikan makanan kepada orang lain merupakan kebiasaan yang sangat baik dalam Islam. Sayyid Muhammat bin Alawi bin Abbas al-Maliki al-Hasani menyebutkan, bahwa memberikan makan kepada orang lain merupakan bagian amal yang paling diharapkan dapat mengantarkan umat Islam masuk surga. Hal ini sebagaimana dilansir NU Online dalam tulisan Khutbah Jumat: Berbagi Makan Dapat Pintu dan Ruang Khusus di Surga
Hal ini sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits Rasulullah saw ketika ditanya Abu Hurairah mengenai hal yang dapat mengantarkan masuk surga. “Memberikan makan, menebarkan salam, jalin silaturrahim, shalat malam saat orang lain terlelap, maka engkau akan masuk surga dengan penuh keselamatan dan penghormatan.”
Bahkan orang yang memberikan makan ini mendapatkan ruangan dan pintu khusus di surga. Hal itu disebut secara langsung oleh Rasulullah sawt dalam haditsnya berikut.
“Sungguh di surga terdapat suatu ruangan yang terlihat luarnya dari dalamnya, dan terlihat dalamnya dari luarnya. Abu Malik al-Asy’ari bertanya kepada Rasulullah saw, “Untuk siapa ruangan tersebut, wahai Rasulullah?” (Ruangan itu) Untuk orang yang berbicara dengan perkataan yang baik, memberi makan kepada orang lain, beribadah malam hari sedang orang lain tengah asyik dalam lelapnya,”
Hadits lain diriwayatkan dari Mu’adz bin Jabal ra, dari Nabi Muhammad saw bersabda:
“Siapa memberikan makan orang Mukmin sehingga dia kenyang dari kelaparannya, maka Allah swt akan memasukkannya ke satu pintu dari pintu-pintunya surga, tidak ada lagi yang masuk melalui pintu tersebut kecuali orang yang serupa dengannya.”
Pewarta: Syakir NF
Editor: Syamsul Arifin
Terpopuler
1
Hitung Cepat Dimulai, Luthfi-Yasin Unggul Sementara di Pilkada Jateng 2024
2
Daftar Barang dan Jasa yang Kena dan Tidak Kena PPN 12%
3
Kronologi Santri di Bantaeng Meninggal dengan Leher Tergantung, Polisi Temukan Tanda-Tanda Kekerasan
4
Hitung Cepat Litbang Kompas, Pilkada Jakarta Berpotensi Dua Putaran
5
Bisakah Tetap Mencoblos di Pilkada 2024 meski Tak Dapat Undangan?
6
Ma'had Aly Ilmu Falak Siap Kerja Sama Majelis Agama Islam dan Adat Istiadat Melayu Kelantan
Terkini
Lihat Semua