Pelantikan JATMAN 2025-2030 Digelar di Jakarta, Sehari Sebelum Puncak Harlah Ke-102 NU
Senin, 13 Januari 2025 | 15:00 WIB
Pimpinan JATMAN saat sedang konferensi pers di lobi Gedung PBNU, Jakarta, pada 23 Desember 2024. (Foto: NU Online/Suwitno)
Haekal Attar
Penulis
Jakarta, NU Online
Mudir 'Ali Jam'iyah Ahlith Thariqah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyah (JATMAN) terpilih Prof KH Ali Masykur Musa mengabarkan bahwa pelantikan Idarah Aliyah JATMAN masa khidmah 2025-2030 akan berlangsung di Jakarta, tepatnya di sekitaran hotel dekat arena Hari Lahir (Harlah) Ke-102 NU di Istora Senayan, Jakarta Pusat, pada 5 Februari 2025 mendatang.
"Insyaallah one day before atau satu hari sebelum puncak Harlah (Ke-102 NU), maka rangkaiannya ada pelantikan dari Idarah Aliyah JATMAN Periode 2025-2030," katanya kepada NU Online usai rapat penetapan formatur pengurus JATMAN di Lantai 4 Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat, Senin (13/1/2024).
Kiai Ali menjelaskan bahwa pengambilan keputusan terkait pembentukan kepengurusan JATMAN dilakukan dengan cara musyawarah sehingga menimbulkan kemufakatan antarcalon pengurus yang ada dalam forum rapat tersebut.
"Tidak ada satu pun perbedaan di antara formatur yang diketuai oleh KH Anwar Iskandar, dan Kiai Masyhuri Malik sebagai wakil, serta Kiai Musthofa Badri sebagai sekretaris," katanya.
Lebih lanjut, penunjukan pengurus itu kata Kiai Ali, mencerminkan dari empat pokok yang dipertimbangkan.
Pertama, mencerminkan dari keulamaan yang memiliki kualifikasi sesuai dengan kemuktabaran dari JATMAN.
Kedua, postur pengurus yang mencerminkan keluarga pendiri dari JATMAN. Karena itu, semua pesantren besar terwakili dari formatur, seperti dari Pesantren Berjan, Krapyak, Giri Kusumo, Popongan, hingga jaringan thariqah yang berada di Sumatra dan Kalimantan.
"Postur yang ketiga adalah majelis mustafat diisi oleh beliau yang (sudah) kiai sepuh yang di dalamnya (masuk) kualifikasi kealiman dan kedalaman ilmu agama," jelasnya.
Keempat, kepengurusan JATMAN akan diisi oleh kaum profesional yang sudah bergerak dan mengikuti baiat di masing-masing thariqah yang mereka ikuti.
"Jadi dengan demikian kabinet segi empat tadi ini mencerminkan dari sesuatu yang kuat, umpama pohon itu kuat akarnya karena punya sejarah dan memiliki pohon yang besar dan kuat. Menaungi semua pondok-pondok besar yang memiliki ajaran thariqah dan daunnya rindang yang menaungi semua thariqah tidak hanya satu saja, tapi hampir seluruh thariqah masuk," katanya.
Terpopuler
1
Kebakaran Hutan di Los Angeles Berubah Arah, Timbulkan Ancaman Baru
2
Pesantren Darul Ulum Peterongan Gelar Pekan Ngaji Tafsir Karya Ulama-Ulama Nusantara
3
Pelantikan JATMAN 2025-2030 Digelar di Jakarta, Sehari Sebelum Puncak Harlah Ke-102 NU
4
7 Peristiwa Bersejarah di Bulan Rajab, Termasuk Peletakkan Ruh Rasulullah di Rahim Sayyidah Aminah
5
Kebakaran Besar di LA, Cuaca Ekstrem dan Angin Kencang Jadi Faktor Penyebaran Titik Api
6
Pesantren Ma’arif NU Jakarta Dampingi Puluhan Santri agar Lolos Ujian Masuk PTN 2025
Terkini
Lihat Semua