Pesan Katib ‘Aam PBNU jelang Puncak Haji: Jaga Diri, Jaga Hati, dan Berdoa
Sabtu, 24 Juni 2023 | 18:00 WIB
Katib ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Akhmad Said Asrori saat menyampaikan pesan penting kepada jamaah haji. (Foto: Tangkapan layar video)
Muhammad Faizin
Penulis
Jakarta, NU Online
Jelang pelaksanaan puncak haji yakni Wukuf di Padang Arafah beserta rangkaiannya, Katib ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Akhmad Said Asrori menyampaikan tiga pesan penting kepada para jamaah. Tiga hal ini sangat perlu diperhatikan oleh para jamaah, agar proses pelaksanaan rukun haji yang menjadi inti ibadah haji dapat dilaksanakan dengan baik dan lancar.
Pertama, Kiai Said Asrori mengimbau kepada kepada seluruh jamaah haji Indonesia untuk senantiasa menjaga kesehatan, kekuatan dan menghemat tenaga jelang rangkaian puncak haji yang meliputi wukuf di Arafah, Mabit di Muzdalifah, Mabit dan Lempar Jumrah di Mina, Thawaf Ifadhah, Sa’i, dan Tahallul di Masjidil Haram.
“Terutama kepada bapak-bapak yang sudah agak lanjut usia, diimbau agar yang paling pokok dan paling penting adalah menjalankan rukun-rukun hajinya bisa sempurna,” katanya melalui sambungan video kepada NU Online dari Kota Suci Makkah, Sabtu (24/6/2023).
“Jangan mengutamakan yang di luar rukun dan wajib itu. Tenaga fisiknya ini bisa dimaksimalkan untuk menyempurnakan rukun-rukunnya,” imbuhnya.
Jika rukun haji sudah dilakukan, maka dipersilakan kepada jamaah untuk menambah dengan ibadah-ibadah kesunnahan seperti umrah dan sebagainya.
Baca Juga
Doa Wukuf di Arafah
Kedua, menjaga hati dan pikiran dalam menghadapi puncak haji ini. Menjaga hati ini dengan cara bersyukur kepada Allah dan berbahagia atas nikmat dan anugerah yang luar biasa yang dianugerahkan Allah.
Ketiga, memohon dan berdoa kepada Allah. Kiai Said Asrori mengajak jamaah untuk memohon kepada Allah agar dapat menjalankan ibadah dengan lancar dan meraih haji yang mabrur atau mabrurah.
“Kami juga berdoa semoga Bapak Ibu seluruh jamaah haji dari Indonesia diberi kesuksesan, kelancaran, kemaslahatan, kebaikan yang banyak dan mendapatkan predikat haji mabrur,” pungkasnya.
Baca Juga
Ini Sebab Jamaah Haji Harus Bayar Dam
Hal senada disampaikan salah satu petugas haji tahun 2023, KH Muhammad Najib yang mengingatkan jamaah untuk mementingkan ibadah yang wajib dan menjaga kesehatan. Jika ibadah-ibadah sunnah memang tidak mungkin untuk dilakukan karena mengancam kesehatan dan jiwa, maka sebaiknya ditinggalkan.
Bahkan menurutnya lebih baik menghindari bahaya yang mengancam dari pada mengejar keutamaan dan kesunnahan ibadah. Di antaranya yang sering dikejar oleh jamaah untuk dapat melakukan namun mengancam keselamatan adalah mencium hajar Aswad dan berdesak-desakan untuk memegang Ka’bah. Jika tidak hati-hati, maka jiwa bisa terancam.
Ia menekankan agar jamaah lebih menekankan ibadah yang wajib. “Karena kewajiban yang pasti kita persiapkan untuk Arafah Minah jadi itu bagian dari kewajiban Haji,” tegas Dosen STAI Al Anwar Sarang Rembang Jawa Tengah ini.
Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Syamsul Arifin
Terpopuler
1
Ustadz Maulana di PBNU: Saya Terharu dan Berasa Pulang ke Rumah
2
Khutbah Jumat: Isra Mi’raj, Momen yang Tepat Mengenalkan Shalat Kepada Anak
3
Khutbah Jumat: Menggapai Ridha Allah dengan Berbuat Baik Kepada Sesama
4
Puluhan Alumni Ma’had Aly Lolos Seleksi CPNS 2024
5
Khutbah Jumat: Kejujuran, Kunci Keselamatan Dunia dan Akhirat
6
Khutbah Jumat: Rasulullah sebagai Teladan dalam Pendidikan
Terkini
Lihat Semua