Nasional

PBNU Berupaya Transformasikan Diri Menuju Organisasi Berbasis TI

Selasa, 1 Maret 2016 | 03:02 WIB

PBNU Berupaya Transformasikan Diri Menuju Organisasi Berbasis TI

Sekjen PBNU Dr. Ir. H. A. Helmy Faishal Zaini

Jakarta, NU Online

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sedang berupaya melakukan tranformasi organisasi menuju pengelolaan organisasi berbasis informasi dan teknologi (IT). Hal itu disampaikan oleh Sekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Helmy Faishal Zaini.


Transfomasi pengelolaan organisasi berbasis IT tersebut antara lain yang sedang digodok dengan serius adalah transformasi Kartanu. “Kami ingin Kartanu bukan saja berfungsi sebagai kartu identitas dan data base semata warga NU,” tandas Helmy.


Sebagaimana diketahui bahwa Kartanu yang sudah beredar memang rata-rata hanya berfungsi sebagai pangkalan data dan identitas semata. Ada memang beberapa Pengurus Cabang yang sudah lebih progersif dengan menjadikan Kartanu bukan sebagai pangkalan data semata namun lebih dari itu Kartanu dijadikan sebagai ATM dengan menggandeng Bank tertentu. Hal itu seperti terjadi di PCNU Karawang dan juga PWNU Jawa Timur.


Terobosan sudah dilakukan oleh PCINU Korea Selatan yang memulai langkah progresif dengan menjadikan Kartanu bukan saja sebagai pangkalan data dan juga ATM. Kartanu di Korea Selatan sudah bisa digunakan untuk membayar alat taransportasi massal di sana.


“Kami terus mengkaji dengan serius dari pelbagai pengalaman pengelolaan Kartanu yang sudah ada, sehingga ke depan Kartanu memiliki fungsi yang lebih variatif dan bermanfaat bagi umat. Kami akan terus mengelaborasinya dengan tim ahli, termasuk kemarin kita diskusi intens dengan dirut Bank Mandiri. Nanti fisik kartunya bernama Kartanu, dan aplikasi yang terpasang di posel bernama E-Kartanu. Semua warga NU yang menggunakan ponsel android maupun IOS bisa mengaksesnya,” papar Helmy.


Dari perkembangan pengkajian kesekjenan PBNU diperoleh informasi bahwa setidaknya Kartanu akan dimaksudkan untuk memiliki empat fungsi sekaligus. Pertama, fungsi pangkalan data warga NU. Kedua, fungsi alat pembayaran. Ketiga, fungsi tabungan masa depan seperti tabungan zakat, tabungan kurban, dan juga tabungan haji dan umroh. Keempat, fungsi keuntungan atau benefit semisal tatkala ada warga NU yang meninggal maka akan mendapat santunan.


“Prinsipnya Kartanu yang sedang disiapkan oleh PBNU kali ini sama sekali tidak membebankan warga NU barang satu rupiahpun” pungkas Helmy. (Fariz Alniezar)