Samsul Huda
Kontributor
Demak, NU Online
Innaalillahi wainnaa ilaihi roojiuun, warga NU Demak berduka, KH Misbahul Munir (90 tahun) Mustasyar Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Demak, Jawa Tengah meninggal dunia karena sakit.
Informasi meninggalnya kiai Misbah diketahui melalui pesan berantai di grup WA Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Kabupaten Demak, Kamis (5/11) pukul 08.00.
Sekretaris Pengurus Cabang (PC) Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Demak, Muhammad Nur Ihsan mengatakan, Kiai Misbah meninggal di kediamannya komplek Pesantren Al-Hidayat Dusun Krasak, Desa Temuroso, Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak Kamis (5/11).
"Kami memperoleh kabar duka ini dari dzuriyah, Yai Misbah kapundut sekitar pukul 07.00 di ndalemnya, jenazah Insyaallah akan dimakamkan pada pukul 13.00," kata Nur Ihsan kepada NU Online.
Dikatakan, almarhum Kiai Misbah semasa hidupnya pernah mondok di Pesantren Futuhiyyah Mranggen dan Kiai Maksum Lasem dikenal sebagai kiai sepuh yang gigih dan konsisten dalam membela kepentingan NU dan pesantren terutama pada masa-masa sulit yakni ketika NU dimarginalkan rezim Orde Baru.
"Melalui pesantren yang dipimpinnya, Kiai Misbah sangat telaten, sabar, dan tekun dalam mengasuh santri-santrinya baik yang bermukim di pondok maupun yang berada di tengah-tengah masyarakat," ungkapnya.
Disampaikan, santri-santrinya di kemudian hari banyak yang menjadi tokoh di masyarakat dan berkiprah di NU.
Muzayin Sudono salah seorang santri Kiai Misbah mengatakan, semua santri Al-Hidayat Krasak merasa dekat dengan almarhum semasa hidupnya. "Romo Kiai Misbah sangat mamahami kesulitan dan problem apa saja yang dihadapi santri sekaligus mencarikan solusinya, sehingga santri-santrinya tidak hanya merasa terbantu tetapi terlindungi," kata Muzayin.
Dikatakan, saat dirinya mondok di Al-Hidayat beberapa puluh tahun lalu menyaksikan pengalaman menarik terkait dengan sikap humanismenya almarhum terhadap santri-santrinya yang nakal dan sering mengambil milik keluarga kiai.
"Ketika kenakalan santri itu disampaikan kepada Romo Kiai Misbah, beliau tidak marah tetapi malah mendoakan agar santri yang nakal itu segera terbuka hatinya dan menjadi orang yang baik. Masyaallah sebegitu sabar dan jembar hati guru kami," pungkasnya.
Kontributor: Samsul Huda
Editor: Abdul Muiz
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Isra Mi’raj, Momen yang Tepat Mengenalkan Shalat Kepada Anak
2
Khutbah Jumat: Kejujuran, Kunci Keselamatan Dunia dan Akhirat
3
Khutbah Jumat: Rasulullah sebagai Teladan dalam Pendidikan
4
Khutbah Jumat: Pentingnya Berpikir Logis dalam Islam
5
Khutbah Jumat: Peringatan Al-Qur'an, Cemas Jika Tidak Wujudkan Generasi Emas
6
Gus Baha Akan Hadiri Peringatan Isra Miraj di Masjid Istiqlal Jakarta pada 27 Januari 2025
Terkini
Lihat Semua