Mantan Kasatkorcab Banser Kota Semarang Suharmanto Wafat
Selasa, 25 Agustus 2020 | 04:15 WIB
Ahmad Rifqi Hidayat
Kontributor
Semarang, NU Online
Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Kabar duka menyelimuti kader Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Semarang, dan kader Ansor-Banser secara umum.
Suharmanto, Kepala Satuan Koordinasi Cabang (Kasatkorcab) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Kota Semarang masa khidmat 2014-2018 meninggal dunia, Selasa (25/8) pukul 08.40 wib. Suharmanto, komandan yang dikenal tawadhu sempat dirawat di RSUD Wongsonegoro, Kota Semarang karena kadar gula darahnya naik. Bahkan, tadi malam dikabarkan koma.
"Tadi malam, pas kegiatan selapanan ada galang donasi secara insidental untuk Ndan Her, dapat tujuh ratus ribu rupiah dan galang donasi akan dilanjutkan lewat rekening," kata sekretaris PC GP Ansor Kota Semarang Robithoh Zen AH kepada NU Online di sela kegiatannya di Semarang, Selasa (25/8).
Tak hanya bagi pemuda Ansor, Suharmanto yang lahir pada 16 Agustus 1973 ini meninggalkan banyak jasa bagi Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU). Kiprahnya di NU menunjukkan khidmah yang luar biasa. Pribadinya diakui tawadhu dan tidak suka berulah.
"Ndan Her itu manutan pada kiai. Tidak suka neko-neko dan selalu melaksanakan titah para kiai dengan baik. Beliau orang baik, insyaallah husnul khatimah dan layak menghuni surga, aamin," ucap Robithoh.
Almarhum Suharmanto banyak jasa yang berhasil ditorehkan untuk kemajuan Ansor, Banser, dan NU Kota Semarang (Foto: Dok Banser Semarang)
Ketua PC GP Ansor Kota Semarang Syaiful Bahri menegaskan hal senada. Suharmanto dikenal ramah dan supel oleh seluruh aktifis NU di Kota Semarang. "Sejak saya di IPNU sudah kenal Ndan Her. Beliau memang suka membantu, apalagi pada kader NU," ungkapnya.
Rekam jejak perjuangannya di Ansor terdapat pada kegiatan aksi menolak pawai masyirah panji Islam yang akan diusung Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di Stadion Tri Lomba Juang, aksi tolak Felix U Siaw di Semarang, pembentukan tim Cyber Ansor Kota Semarang, dan sebagainya.
"Mulai mengawal kaderisasi, mengawal pengajian para kiai sampai hal-hal yang bersifat administratif di NU diurus Ndan Her. Intinya sendiko dawuh," tandasnya.
Rahul sapaan akrab Syaiful Bahri menambahkan, dedikasi Suharmanto bagi NU sangat luar biasa. "Kiprahnya dan dedikasinya untuk NU dan para kiai, jasanya tak terhitung bagi Ansor-Banser, di MWC juga pernah jadi ketua. Ndan Her memang dikenal ikhlas dan saya bersaksi beliau orang baik, ahli surga," pungkasnya.
Suharmanto meninggalkan seorang istri, dua anak perempuan dan satu orang anak laki-laki. Semoga jasa, amal baik dan segala kebaikannya diterima Allah SWT dan dosa-dosanya diampuni Allah SWT.
Mengiringi doa tersebut, semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan, kesabaran dan putra-putri tumbuh menjadi generasi NU yang meneruskan perjuangan Suharmanto. Selamat Jalan Sahabat.
Kontributor: Ahmad Rifqi Hidayat
Editor: Abdul Muiz
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua