Opini

19 Tahun NU Online: Mensyukuri Capaian, Mengikhtiari Pembaruan

Senin, 11 Juli 2022 | 17:47 WIB

19 Tahun NU Online: Mensyukuri Capaian, Mengikhtiari Pembaruan

Harlah 19 Tahun NU Online

Hari ini, tanggal 11 Juli 2022, umur NU Online 19 tahun. Dalam almanak Hijriah, hari lahir NU Online bertepatan dengan 11 Jumadil Ula 1424. Jika merujuk pernyataan almagfurlah HM Said Budairy, NU Online dicetuskan oleh almagfurlah KH A Hasyim Muzadi, sesaat setelah terpilih menjadi Ketua Umum PBNU pada Muktamar NU di Lirboyo tahun 1999, menggantikan almagfurlah KH Abdurrahman Wahid. 

 

"Saya mau membuat media yang sekarang belum diketahui oleh orang NU, yang cepat karena tidak perlu dicetak pakai kertas," kata Said Budairy, menirukan Kiai Hasyim Muzadi. Pernyataan tersebut, kata Said, dilontarkan tidak lama setelah Kiai Hasyim terpilih. Jika NU Online baru lahir tahun 2003, berarti butuh 4 tahun untuk menyiapkannya. Jika merujuk ini pula, founder atau muasis NU Online adalah Ketua Umum PBNU langsung. Dan oleh karenanya, NU Online otomatis menjadi media resmi Nahdlataul Ulama yang melekat PBNU. 

 

NU Online telah melewati beberapa kepemimpinan, baik pada level struktur NU ataupun level NU Online secara langsung. KH A Sahal Mahfudh dan KH A Hasyim Muzadi, KH Ahmad Mustofa Bisri, KH Ma'ruf Amin dan KH Said Aqil Siroj. 

 

H Abdul Aziz Ahmad, H Masduki Baidlowi, H Abdul Mun'im DZ, H Anis Ilahi, Muhamad Syafi Ali, dan H Mukafi Niam adalah orang-orang, santri, jamaah NU yang memimpin langsung di kantor NU Online, lantai 5 Kantor PBNU. Sementara itu, nama-nama yang berjuang mengiringi mereka banyak sekali, tidak dapat disebutkan satu per satu. Namun, kontribusi mereka tidak kalah membanggakannya. Sebagian dari mereka sudah wafat. 

 

Nama-nama di atas telah meletakkan dasar-dasar yang kuat untuk berdirinya NU Online. Beberapa sifat dari mereka, dan segala pekerjaan dan tindak-tanduknya, telah memengaruhi dan mewarnai NU Online hingga hari ini. Apa sifatnya? 

 

Pertama, adalah gagasan. Kedua adalah pengabdian. Ketiga adalah intelektualisme. Keempat adalah kebersamaan. Kelima adalah konsistensi, keistikamahan, atau presistensi. Kelimanya menjadi satu napas, berkelindan, tidak bisa dipisahkan. Masing-masing pimpinan NU Online memiliki watak yang berbeda-beda, ada yang menonjol di sisi gagasan, ada yang menonjol di sisi pengabdian, dan seterusnya. Namun, mereka diikat oleh satu sifat, yakni kebersamaan. Ada perbedaan-perbedaan, ada dinamika-dinamika, tentu saja. Namun, mereka direm oleh amanah, visi, dan nilai-nilai, yaitu Nahdlatul Ulama, Ahlussunnah wal Jama'ah, serta tradisi-tradisi yang melingkupinya. 

 

Adalah kenikmatan yang tak terhingga jika mendengarkan, apalagi menyaksikan, perjuangan mereka melaksanakan amanat dan tugas-tugas ke-NU Online-nan, tidak hanya keredaksian. Hanyalah rasa syukur yang bisa diungkapkan atas mewujudnya NU Online hari ini. Daniel Dhakidae pernah berkunjung ke NU Online. Dia mengatakan kekagumannya, "Hebat sekali, kaum sarungan memiliki kantor berita seperti ini." Dia mengatakan itu sebelum tahun 2007, tahun yang memang media online belum semarak hari ini. Boleh dikata, NU Online yang berlayar sendirian di tengah lautan membawa bendera Islam rahmatan lil alamin, dengan watak tawazun, tawasut, tasamuh, dan ta'adul. NU Online membawa amanat keislaman dan keindonesiaan yang telah diperjuangkan para ulama pesantren dan muasis Nahdlatul Ulama. 

 

Saat ini, di hari lahir yang ke-19 tahun, NU Online di bawah kepemimpinan baru Nahdlatul Ulama, "dwi tunggal" KH Miftachul Akhyar sebagai Rais Am dan KH Yahya Cholil Staquf sebagai Ketua Umum PBNU. Pemimpin baru Nahdlatul Ulama ini membawa spirit baru, bukan saja bagi jamaah dan jamiyah, namun juga telah mengamanatkan secara khusus pada NU Online agar menjadi ujung tombak pembaruan-pembaruan berkomunikasi dengan menggunakan teknologi informasi dan media yang relevan, cepat, dan efektif. 

 

"NU Online harus menjadi titik temu untuk melakukan perubahan, bukan media dan intelektual saja, tapi segala macam informasi dan data organisasi. Disiapkan yang benar, agar muncul jalan-jalan baru kemaslahatan untuk peradaban baru, tapi tetap berpijak pada sejarah dan ulama kita," demikian disampaikan Gus Yahya dalam pelbagai kesempatan. 

 

Bagi NU Online, kalimah-kalimah yang disampaikan Ketua Umum PBNU di atas adalah kebanggaan, tapi di sisi lain adalah fi'il amr dan amanat yang sangat berat, tapi mau tidak mau harus digerakkan. Gus Yahya, dalam kalimat di atas, juga mengisyaratkan kredo pergerakan NU sekaligus: al-muhafadzatu alal qadimishalih wal akhdzu bil jadidil aslah. Antara tradisi dan pembaruan, antara sanad dan ijtihad, lahir dan batin, doa dan ikhtiar, "haram" dipisahkan. 

 

Dengan fondasi dan modal NU Online yang sudah menjadi Super app, insya Allah "We are Digital" sebagai peradaban baru akan mudah digerakkan. Semoga. 

 

11 Juli 2022/12 Dzulhijjah 1443
Makkatul Mukaramah

 

Hamzah Sahal, Direktur Utama NU Online