Anggota Komisi III DPR RI Heru Widodo, mengkritisi penyerapan anggaran Badan Narkotika Nasional (BNN) yang belum maksimal. Rendahnya penyerapan anggaran tersebut, perlu dievaluasi serius.
Zunus Muhammad
Penulis
Jakarta, NU Online
Komisi III DPR RI mengkritisi penyerapan anggaran Badan Narkotika Nasional (BNN) yang belum maksimal. Rendahnya penyerapan anggaran tersebut, menurut anggota Komisi III FPKB Heru Widodo, perlu dievaluasi secara serius.
"Sebagaimana terlampir dalam laporan bulan ini, saya melihat penyerapan anggaran BNN yang masih sekitar 28 persen. Angka penyerapan tersebut sangat rendah dibanding LPSK dan juga BNPT. Jadi perlu evaluasi serius di kelembagaannya," ujar Heru saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) di DPR, Senayan, Kamis (3/5).
Masih maraknya peredaran narkoba di Indonesia, sambung Heru, harus diminimalisir dengan performa kinerja BNN yang lebih baik. "Peredaran narkoba dengan bandar besar terjadi lewat lintas negara, maka BNN perlu juga meningkatkan perangkat pengawasan yang lebih memadai dan canggih," imbuhnya.
Heru menegaskan, semangat pemberantasan narkotika adalah semangat bersama semua elemen bangsa. Sebab itu, Ia pun mengapresiasi beberapa program unggulan BNN yang aplikatif baik dari sisi pencegahan dan penguatan pengawasan peredaran narkoba.
"Sebab saya melihat BNN punya beberapa program yang menarik dan aplikatif, maka apabila BNN perlu dukungan anggaran, tentu menjadi kewajiban kita mendukung program tersebut. Catatan saya, jangan sampai program ini telah kita dukung tapi tidak maksimal dalam penyerapannya," tukas legislator asal Dapil Kalsel II itu.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
250 Santri Ikuti OSN Zona Jateng-DIY di Temanggung Jelang 100 Tahun Pesantren Al-Falah Ploso
Terkini
Lihat Semua