Pesantren Raudlatul Mutta’alimien Kembangkan Budidaya Ikan Air Tawar
Sabtu, 4 Juli 2015 | 11:01 WIB
Luas lahan pondok pesantren (ponpes) yang mencapai sekitar tiga hektar berupaya dimaksimalkan pengurus yayasan Ponpes Raudlatul Mutta’alimien Kelurahan Wonoasih Kecamatan Wonoasih Kota Probolinggo. Akhirnya muncul ide untuk mengembangkan bisnis budidaya ikan air tawar dan pohon sengon.<>
Sejak didirikan pada tahun 1966 oleh almarhum KH Marzoeqie, ponpes tersebut berkembang cukup pesat. Saat ini baik yang bermukim untuk mendalami ilmu agama di pondok pesantren saja maupun yang mendalami ilmu umum dan agama di sekolah, jumlahnya sekitar 900 orang santri.
Diketahui, jenjang pendidikan di Ponpes Raudlatul Mutta’alimien meliputi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Madrasah Tsanawiyah (MTs), Madrasah Aliyah (MA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), termasuk pendidikan nonformal seperti salaf.
Seiring berkembangnya ponpes, pihak pengasuh kemudian memikirkan pengembangan unit usaha yang nantinya bisa menopang sebagian operasional ponpes. Karena itu, pada tahun 1992 didirikanlah Koperasi Pondok Pesantren (Koppontren) Al-Barokah. “Kalau namanya, yang lebih dikenal naman ponpesnya daripada nama koppontrennya,” ungkap Ketua Yayasan KH Mustanjid Billah, Sabtu (4/7).
Dengan modal dana hibah yang didapat dari Pemkot Probolinggo saat itu, dimulailah unit usaha tersebut. Awal kali, almarhum KH Marzoeqie memilih menjual kebutuhan di sektor pertanian. Terlebih, saat itu petani sedang membutuhkan bahan seperti bibit, pupuk sampai obat-obatan.
Namun belakangan pihak ponpes mulai beralih pada penyediaan kebutuhan ponpes, siswa maupun masyarakat sekitar. Misalnya bahan makanan, ATK (alat tulis kantor) sampai seragam sekolah.
Dari pengembangan bisnis tersebut, hasilnya bisa digunakan untuk operasional ponpes sendiri. Tidak hanya itu, pengurus juga menyisihkan laba yang didapat untuk memulai bisnis usaha yang baru. Pada tahun 2000, dimulailah bisnis baru yakni bidang budidaya ikan air tawar. “Awal mula ikan gurami dan patin,” jelasnya.
Lokasi yang dipilih yakni di sisi barat ponpes. Kebetulan ada lahan kosong yang masih bisa digunakan kurang lebih dua pertiganya atau 2 hektar. Pihaknya kemudian membangun beberapa kolam penampungan dengan memanfaatkan sumber mata air yang ada di dekat ponpes. “Kami punya keunggulan karena memiliki sumber mata air di sekitar pondok,” terangnya.
Budidaya gurami dan patin kemudian berkembang ke budidaya lele. “Patin waktu itu tidak berhasil, akhirnya kami pilih jenis ikan lain, yakni lele,” tegasnya.
Tidak berhenti sampai disitu, dengan luas lahan yang masih cukup, pihak yayasan kemudian berinisiatif menanam pohon sengon. Kebetulan kontur tanah di pondok tersebut cocok bagi sengon. Sedikitnya 150 bibit ditanam di lahan yang mengitari pondok. Beberapa alasan dikemukakan kenapa pengurus memilih berbisnis pohon sengon.
“Pertama, kami punya kesadaran untuk membantu pemerintah membuat penghijauan. Kedua, kami juga punya kesadaran mempertahankan sumber air yang ada di lokasi tersebut. Ketiga, dengan bisnis ini kami bisa mendapatkan keuntungan meskipun jangka waktunya lama,” tambahnya.
Tidak hanya itu, dari pohon sengon yang sudah siap panen, kami menyiapkan santri nantinya agar punya keahlian. “Misalkan di bidang mebel,” akunya.
Ke depan, pihaknya berniat memberikan keahlian mebel pada santriwan. Harapannya setelah keluar pondok mereka tidak hanya dibekali ilmu agama maupun umum, tapi kewirausahaan. Apalagi rata-rata santriwan dan santriwati yang belajar di ponpes tersebut termasuk ekonomi kerja.
“Maksudnya mereka mengutamakan pekerjaan setelah lulus dari sini. Kalau tidak kami bekali, tentunya mereka tidak akan bisa berkarya,” pungkasnya. (Syamsul Akbar)
Terpopuler
1
Gara-gara Dirut Pertamina Oplos Pertalite Jadi Pertamax, Bagaimana Dampaknya bagi Mesin Kendaraan?
2
Amal Baik Sebelum Puasa: Saling Memaafkan dan Bahagia Menyambut Ramadhan
3
Melihat Lebih Dalam Kriteria Hilal NU dan Muhammadiyah
4
Potensi Perbedaan Awal Ramadhan 1446 H
5
Doa Awal Ramadhan yang Diajarkan Rasulullah
6
Didampingi SBY-Jokowi, Presiden Prabowo Luncurkan Badan Pengelola Investasi Danantara
Terkini
Lihat Semua