Bandung, NU Online
Di tengah ancaman penyebaran wabah virus Covid-19, tak menyurutkan semangat petani Kabupaten Bandung dalam melaksanakan panen raya pada Musin Tanam pertama (MT I). Panen raya yang sudah dimulai pada bulan Maret ini diperkirakan akan mencapai puncak panen pada bulan Mei dengan luas panen periode Maret-Mei 2020 seluas 26.720 Ha.
"Kebutuhan pangan terutama beras di Kabupaten Bandung sampai bulan Mei aman, tidak perlu panic buying di tengah wabah virus Covid- 19 ini," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, A. Tisna Umaran di Soreang, Kabupaten Bandung, Ahad (12/04).
Pria yang akrab disapa Tisna ini menerangkan bahwa para petani melaksanakan panen raya secara bertahap. Misalnya kelompok tani (Poktan) Sumber Mukti Desa Sumbersari Kecamatan Ciparay yang sedang melaksanakan panen seluas 689 Ha dengan sistem tanam jajar legowo 2 dan 4 dan varietas padi menggunakan Ciherang dan Inpari 24.
"Provitas yang dihasilkan poktan ini mencapai 6,5 ton per hektar lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata provitas Kabupaten Bandung sebesar 6,4 ton perhektar," jelasnya.
Lebih lanjut Tisna mengatakan harga pembelian padi hasil panen yakni Rp. 5.300 hingg Rp 5.500 gabah kering panen (GKP) dan sekitar Rp 5.700 hingga Rp 6.200 perkilogram untuk gabah kering giling (GKG).
Selain panen raya padi, kata Tisna, Kabupaten Bandung juga sedang melaksanakan panen raya jagung dengan luas pertanaman jagung hibrida di setiap tahunnya mencapai 15.000 Ha. Sebagai salah satu corn belt Jawa Barat jagung di Kabupaten Bandung tersentralisasi di wilayah timur yakni di Kecamata Cicalengka, Cileunyi, Cikancung dan Nagreg.
"Panen jagung pada akhir musim tanam 2019/2020 yaitu pada bulan April sampai Juni seluas 8.660 hektar dengan provitas yg dihasilkan 6,92 ton perhektar dan harga pembeliam pipilan kering saat ini berkisar Rp 4.000 hingga Rp 4.300," ucapnya.
Ia menambahkan panen jagung sedang berlangsung di beberapa wilayah seperti di Poktan Mekarsari 2 Desa Narawita Kecamatan Cikancung seluas 35 Ha, Poktan Mandiri Nagreg Hills Desa Citaman seluas 35 Ha dan Poktan Mekar Wargi Desa Lebakjero Kecamatan Nagreg seluas 100 Hadr hasil pertanaman pada bulan Desember 2019.
"Varietas yang ditanam Bisi 2, Bisi 228, Bisi 218 dan Bisi 816," tandas Tisna.
Terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Suwandi menuturkan, sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bahwa untuk menghadapi musim panen raya padi dan jagung di tengah pandemi virus Corona, proses panen harus dipastikan berhasil dan harga menguntungkan petani.
"Kementan telah menyiapkan beberapa langkah strategis. Salah satunya menggerakkan Komando Strategi Penggilingan Padi (Kostraling), membangun kemitraan dengan pelaku usaha, dan memperlancar distribusi dengan bantuan angkutan serta meminta para pengusaha di bidang pangan turut serta menjaga stok dan harga agar tetap stabil, serta tidak mengambil keuntungan dari keadaan yang disebabkan virus Covid-19," tegasnya.
Suwandi juga menuturkan Kementan bersama pemerintah terus berkoordinasi guna meningkatkan produksi pangan dan kesehatan para petani dan petugas lapangan. Hal ini penting agar kegiatan budidaya dan panen terus dilakukan sehingga menghasilkan makanan saat wabah virus korona terus meningkat.
"Kami meminta agar para petani dan semua pihak untuk selalu peduli, mencuci tangan dengan sabun dan mengikuti anjuran pemerintah. Semuanya harus tetap sehat guna memasok kebutuhan masyarakat," terangnya.
Editor: Zunus Muhammad