Mujahadah Kamis Wage Para Santri di Tengah Kongres
Jumat, 27 November 2015 | 01:00 WIB
Sleman, NU Online
Lalu lintas di lingkungan Pesantren Sunan Pandanaran Kabupaten Sleman, Yogyakarta, terlihat sangat ramai. Sesekali juga macet karena hadirnya tamu penting negara yang dikawal petugas keamanan. Para pejalan kaki pun tak surut mengitari lingkungan pesantren yang kini dipadati para pedagang.
<>
Sore itu, Kamis (26/11), saat peserta Kongres Gerakan Pemuda Ansor XV masih sibuk dengan agenda-agendanya, para santri Pesantren Pandanaran berjalan begitu bersemangat. Tersenyum dan tertawa yang begitu riang.
Perjalanan menuju acara Mujahadah Kamis Wage itu sudah rutin dijalankan para santri. Suasana Kongres tak mengganggu rutinitas itu. Mujahadah justru dijalani dengan sangat semangat, walaupun harus berjalan kaki cukup jauh, karena lokasi sementara para santri dipindahkan.
"Para santri tak terpengaruh apapun. Mujahadah Kamis Wage tetap seperti biasa. Tidak ada libur. Justru kongres makin menyemangati santri untuk makin khidmat, mendoakan agar kongres berlangsung lancar dan menghasilkan banyak keputusan yang bermanfaat bagi bangsa dan negara," kata salah satu pengurus pesantren, Ghufron.
Para santri yang lain juga begitu menikmati mujahadah. Suasana doa yang dipanjatkan dalam mujahadah membuat lalu lintas di lingkungan pesantren tidak hanya dipenuhi suara motor, mobil, dan kendaraan para petugas keamanan, tapi juga riuh lantunan doa-doa. Suara-suara para santri yang sedang mujahadah melengkapi indahnya suasana kongres. (Rohim/Mahbib)
Terpopuler
1
Alasan NU Tidak Terapkan Kalender Hijriah Global Tunggal
2
Khutbah Jumat: Bersihkan Diri, Jernihkan Hati, Menyambut Bulan Suci
3
Khutbah Jumat: Sambut Ramadhan dengan Memaafkan dan Menghapus Dendam
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Amalan Persiapan kangge Mapag Wulan Ramadhan
5
Khutbah Jumat: Optimisme Adalah Kunci Kesuksesan
6
Hukum Trading Crypto dalam Islam: Apakah Crypto Menguntungkan atau Berisiko?
Terkini
Lihat Semua