Syariah

Amalan untuk Peroleh Keturunan

Kamis, 25 Mei 2017 | 00:01 WIB

Keturunan merupakan karunia Allah yang dinanti hampir semua mereka yang berumah tangga. Hanya saja karunia ini kadang segera datang, tetapi tidak jarang juga tertunda. Di sinilah kita harus mengakui keagungan Allah SWT karena Dia penentu segalanya.

Di samping melakukan ikhtiar medis, kita juga dianjurkan untuk bersabar menanti keturunan. Ada baiknya kalau penantian dan ikhtiar ini dibarengi dengan zikir berupa istighfar seperti saran Hasan Bashri RA, ulama besar di masa tabai‘in. Pasalnya, istighfar merupakan anak kunci yang dapat mengantarkan kita pada pelbagai kebaikan.

وشكا رجل إلى الحسن البصري رضي الله عنه الجدب فقال: استغفر الله، وشكا إليه آخر الفقر فقال: استغفر الله، وشكا إليه آخر عدم الولد فقال: استغفر الله، وتلا عليهم جميعهم آيات الاستغفار

Artinya, “Seseorang menemui Hasan Basri RA. Ia mengadu masalah paceklik yang mendera. Hasan menganjurkan, ‘Mintalah ampun kepada Allah.’ Satu pergi, yang lain datang. Ia menceritakan kemiskinan yang tengah dialami. Hasan menyarankan, ‘Mintalah ampun kepada Allah.’ Datang lagi yang lain. Orang ini mengadu karena belum juga dikaruniai keturunan. Hasan berkata, ‘Mintalah ampun kepada Allah,’” (Lihat Sayyid Muhammad bin Alwi bin Abbas Al-Maliki, Ma Dza fi Sya‘ban, cetakan pertama, tahun 1424 H, halaman 60).

Berikut ini kami kutip ayat Al-Quran yang menerangkan keutamaan amalan istighfar. Istighfar pada ayat berikut ini bisa dipahami sebagai pembuka jalan buntu dan pembebas dari kesulitan.

فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا (10) يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا (11) وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا (12

Artinya, “Lalu aku berkata, ‘Mintalah ampun kepada Tuhanmu–Sungguh, Dia maha pengampun–niscaya Dia akan mengirimkan hujan lebat kepadamu, menolong kamu dengan harta benda dan anak-anak, mengadakan kebun-kebun untukmu, dan menjadikan bebeapa sungai,’” (Surat Surat Nuh ayat 10-12).

Sementara pada ayat Al-Quran berikut ini, istighfar menjadi semacam pembuka pintu anugerah dan karunia Ilahi.

وَأَنِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُمَتِّعْكُمْ مَتَاعًا حَسَنًا إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى

Artinya, “Mintalah ampun kepada Tuhanmu dan tobatlah kepada-Nya, niscaya Dia memberikanmu kesenangan yang baik sampai batas tertentu,” (Surat Hud ayat 3).

Istighfar di sini bisa dipahami sebagai sebuah wasilah kepada Allah untuk hajat tertentu seperti memohon dikaruniai keturunan, ketersediaan cadangan air sebagai sumber pengairan cocok tanam, atau hajat finansial. Wallahu a‘lam. (Alhafiz K)

Terkait

Syariah Lainnya

Lihat Semua