Katrin Bandel: Jerman, Kritik Sastra, dan Spiritualitas
Senin, 15 Desember 2025
Program Menjadi Indonesia episode ke-33 menampilkan sosok Katrin Bandel, dosen Program Pascasarjana Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta. Ia lahir di Wuppertal, Jerman, pada masa ketika negeri itu masih terbelah dua.
“Saya besar di Jerman Barat, tapi ada juga keluarga di Jerman Timur,” kenang penulis Sastra, Perempuan, Seks (2006) itu saat menceritakan masa remajanya.
Katrin meraih gelar doktor bidang sastra Indonesia dari Universitas Hamburg pada 2004. Disertasinya mengulas tema yang jarang disentuh, yakni “Pengobatan dan Ilmu Gaib dalam Prosa Modern Indonesia.”
Dipandu Pemimpin Redaksi NU Online, Ivan Aulia Ahsan, percakapan mengalir ke berbagai topik seputar kritik sastra Indonesia, termasuk dinamika dan perdebatan yang kerap muncul di dalamnya.
“Wiji Thukul itu puisinya luar biasa menarik. Tapi siapa yang pernah membahasnya secara mendalam?” ujar Katrin, menyinggung salah satu penyair favoritnya.
Perjumpaan Katrin dengan Indonesia membentuk kesadarannya untuk selalu memahami keterbatasan diri. Ia juga berkisah tentang prosesnya mengenal Islam hingga akhirnya mondok sekitar satu tahun di Pesantren Krapyak, Yogyakarta, untuk mempelajari dasar-dasar keislaman.
“Saya mulai memahami gaya pesantren. Itu kan khas,” katanya, sambil memberi contoh perbedaan antara penyusunan buku akademik dan kitab kuning.
Selengkapnya dapat disaksikan dalam Program Menjadi Indonesia di kanal YouTube NU Online pada Senin, 8 Desember 2025, pukul 19.30 WIB.
Terpopuler
1
Bedah Hujjah KH Afifuddin Muhajir: Dari Kewajiban Taat AD/ART hingga Pentingnya Bukti Konkret
2
Kelompok Sultan Tunjuk M Nuh sebagai Katib Aam PBNU
3
PBNU Kelompok Sultan Targetkan Percepatan Muktamar dan Gelar Harlah 1 Abad NU
4
Kelompok Sultan Gelar Rapat Harian Syuriyah-Tanfidziyah di Gedung PBNU
5
Gus Yahya Dorong Islah Demi Keutuhan Jamiyah, Serukan Warga NU Tetap Jaga Persatuan
6
RMI PBNU Gelar Halaqah Lembaga dan Banom, Kupas Hujjah KH Afifuddin Muhajir
Terkini
Lihat Semua