Warta

Atasi Ekstrimisme, Aljazair Ingin Belajar dari Indonesia

Senin, 12 Maret 2012 | 08:18 WIB

Aljir, NU Online - Meskipun belum sepenuhnya terbebas dari kelompok-kelompok ekstremisme, namun praktik penanganan di Indonesia dinilai bagus dan berhasil. Oleh karena itu, pemerintahan Aljazair melalui Kementerian Agama dan Wakaf ingin berbagi pengalaman dan belajar dari Indonesia.

Hal itu disampaikan Menteri Agama dan Wakaf Aljazair Dr. Bouabdallah Ghalamallah, saat menerima Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj dan Dubes RI untuk Republik Aljazair Ahmad Niam Salim seperti dituturkan Sekpri Dubes, Muhammad Nur Hayid, Minggu (11/3/2012).

Dalam pertemuan di ruang kerjanya di Aljir, Aljazair, Ghalamallah mengatakan bahwa pemerintah Aljazair ingin hubungan dan kerjasama dengan  Indonesia tidak hanya dalam bidang diplomasi dan ekonomi, tetapi juga dalam bidang pendidikan dan penanganan soal paham ekstrimisme.

"Saya melihat Indonesia banyak suku, budaya dan bahasa serta agama, tetapi mampu menjaga harmoni sosialnya dengan baik," ujar Hayid menirukan apa yang disampaikan Ghalamallah.<>

Menanggapi hal itu, Kiai Said langsung menyambut baik upaya dan niat baik pihak Aljazair untuk belajar pengalaman Indonesia, khususnya NU dalam menangani gerakan ekstremisme dan terorisme. Sebab Kiai Said sebelumnya juga pernah dilibatkan langsung dalam beberapa kali program deradikalisasi pemikiran keagamaan oleh Polri dan pemerintah.

"Kami menyambut baik usulan kerjasama itu, tinggal kita bicarakan teknisnya. Bisa dalam bentuk pengiriman tokoh-tokoh agama dan tokoh-tokoh pesantren, pertukaran pelajar dan santri serta mahasiswa atau kunjungan otoritas pemerintah RI," terang Kiai Said yang langsung disambut setuju oleh Ghalamallah.

Dalam pertemuan itu, Kiai said juga menegaskan soal kesiapannya mengirimkan tokoh-tokoh pesantren dan ulama Indonesia untuk pertukaran ulama di bawah bendera Kementerian Agama dan Wakaf Aljazair.

Dengan respon baik dari Indonesia, Kementerian Agama dan Wakaf Aljazair juga menyampaikan terimakasihnya atas kesiapan Indonesia, khususnya NU dalam menggelar beberapa program kerjasama di bidang keagamaan dan budaya.


Sumber      : detikNews
Redaktur    : Emha Nabil Haroen