Jakarta, NU Online
Rangkaian harlah ke-85 NU dimulai dengan softlaunching yang diselenggarakan di halaman gedung PBNU, Sabtu (18/6) bertepatan dengan 16 Rajab, pas saat hari kelahiran NU.
Kiai Said Aqil Siroj menjelaskan, jika dihitung berdasarkan penanggalan hijriyah, harlah kali ini sudah 88 tahun sedangkan Masehinya 85 tahun. NU dilahirkan pada 31 Januari 1926 M atau 16 Rajab 1432 H.
<>
“Berdasarkan keputusan muktamar ke-32 NU di Makassar, penyelenggaraan harlah dilakukan pada bulan hijriyah, tetapi agak sulit dalam sosialisasinya,” katanya.
Ini disebabkan banyak peristiwa penting NU lebih dikenal dengan penanggalan masehinya, seperti Khittah 1926 M, bukan Khittah 1432 H. Karena itu diambil kompromi, penghitungannya tetap mamakai masehi, peringatannya pada bulan Rajab.
Sejumlah tokoh nasional hadir dalam acara tersebut seperti Taufik Kiemas, Jusuf Kalla, Aburizal Bakrie, dan Wiranto hadir. Sebelum acara, para tokoh tersebut sempat berkunjung ke kantor KH Said Aqil Siroj dan ngobrol-ngobrol diiringi guyonan khas NU. Sejumlah duta besar dan perwakilan negara sahabat juga hadir dalam pertemuan ini.
Sayangnya, Rais Aam PBNU KH Sahal Mahfudh tidak dapat hadir karena kondisi kesehatan yang kurang memungkinkan sehingga pidato kebangsaan yang rencananya disampaikan akhirnya dibacakan oleh Kiai Said Aqil.
Pencanangan bulan harlah ini dilakukan dengan pemotongan tumpeng oleh Kiai Said, disaksikan oleh Katib Aam PBNU KH Malik Madani, Wakil ketua Umum H As'ad Said Ali, dan diserahkan kepada Mustasyar PBNU H Jusuf Kalla.
Penulis: Mukafi Niam
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
250 Santri Ikuti OSN Zona Jateng-DIY di Temanggung Jelang 100 Tahun Pesantren Al-Falah Ploso
Terkini
Lihat Semua