Warta

Cak Kandar: Pendekatan Budaya Perlu Dikedepankan

Selasa, 20 Desember 2005 | 11:13 WIB

Jakarta, NU Online
Selama ini pemikiran menjadi buntu dan langkah konret semakin kehilangan arah, karena semua persoalan hanya dijalankan secara teknis, tidak diletakkan di atas landasan pemikiran yang konseptual. Untuk meletakkan landsan pemiikiran yang konseptual itu perlu pendekatan budaya. Persoalan politik, persoalan ekonomi, persoalan pendidikan termasuk kesenian mesti ditinjau dari sudut kebudayaan, yakni sebagai upaya dan nkreativitas manusia, demi untuk kebaikan manusai itu sendiri. Demikian disampaikan oleh Cak Kandar dalam diskusi budaya dengan NU Online belum lama ini.

Untuk menempatkan budaya sebagai perspektif seseorang mesti memiliki pengetahuan budaya yang berakar pada sejarah masyarakat itu sendiri. Selama ini menurut pelukis bulu asal Surabaya itu para pemikir kebudayaan kita cenderung tidak mengenal warisan tradisi nenek moyangnya sendiri yang sangat kaya raya. Akhirnya mereka hanya "membebek" pada kebudayaan barat, sehingga kebudayaan yang ditampilkan tidak memiliki identitas.

<>

“Masa lalu kita masih perlu terus digali,” kata Cak Kandar dengan logat Surabayanya yang kental.  “Tetapi jangan terbatas Jawa, sebab daerah lain seperti Bugis, Minang, Melayu, Dayak, Papua juga tidak kalah kaya, dengan segala keunikannya. Semuanya bisa kita aktualisasi, maka di sini dibutuhkan kreativitas dari para ilmuwan seniman dan budayawan. Kalau semuanya menjiplak Barat, maka ketika Barat buntu, kita juga mengalami kebuntuan. Sistem politik demokrasi yang mengalami jalan buntu, tidak pernah kita mampu mencari alternatifnya, ini karena kemalasan kita belajar pada pengalaman bangsa sendiri.

Kita memiliki banyak sumber inspirasi, sudah semestinya berangkat dan bermodal budaya sendiri. Penelitian, observasi serta penyelaman terhadap kekayaan budaya yang ada di seluruh nusantara ini, baik peninggalan masa lalu, maupun yang masih berkembang sekarang, perlu terus dilakukan karena itu merupakan sumber inspirasi yang tak kenal habis. Dari sana kita bisa belajar politik, belajar mengembangkan sistem hukum, sistem ekonomi maupun pendidikan”

Saat ini yang diperlukan menurut Cak Kandar adalah keseriusan mencari, keberanian mencipta. Hanya dengan itu kebudayaan nusantara bisa dibangun kembali, baik dalam bentuk budaya politik, budaya ekonomi dan budaya pendidikan. Semuanya diupayakan dalam rangka kebudayaan, artinya pemuliaan manusia, bukan dalam rangka ekonomi, hanya memuaskan kebutuhan materi. (ltn)