Jakarta, NU Online
Budayawan, Emha Ainun Najib, mengajak warga Jakarta yang mendapat musibah banjir untuk segera bangkit dan menggali makna atas bencana tersebut. "Jangan hanya terfokus pada banjirnya, tetapi harus bisa segera bangkit karena kalau disadari banyak yang lebih dapat disyukuri ketimbang dikeluhkan," kata pria yang akrab disapa Cak Nun itu, di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Sabtu dinihari, dalam acara Kenduri Cinta.
Pada kesempatan itu sejumlah tokoh masyarakat seperti budayawan M. Sobari, pemegang rekor MURI menyanyi terlama Mbah Surip, Rohaniawan Romo Benny, dan ratusan warga Jakarta yang sebagian menjadi korban banjir, turut hadir.
<<>font face="Verdana">Menurut suami penyanyi Novia Kolopaking itu, dalam hidup, manusia harus siap dihadapkan dengan rizki dan musibah atau kesedihan dan kegembiraan. "Kalau sudah mendapatkan yang baik-baik, maka berbaktilah kepada Tuhan dan bersiaplah mau berkorban serta ikhlas atas pengorbanan itu," kata pria berjuluk Kyai Mbeling itu.
Ia mengatakan, tingkat empati dan rasio penghayatan para pemimpin dalam menyikapi masalah banjir juga harus diperbaiki. "Tegur sapa cinta sepertinya belum dimiliki oleh para pemimpin kita, padahal tegur sapa kemanusiaan ini sangat indah," katanya.
Semestinya pihak-pihak yang terkait dapat mengantisipasi dan menekan akibat banjir mengingat sebelumnya sudah diketahui perihal banjir lima tahunan. Cak Nun mengatakan, bukan Gubernur Provinsi DKI Jakarta yang harus disalahkan dalam musibah tersebut sebab permasalahan seputar banjir sangat kompleks.
Jakarta menjadi sasaran empuk terjangan banjir karena penduduknya terlalu padat yaitu mencapai 12 juta jiwa sehingga untuk mengaturnya terlampau sulit dan memerlukan waktu lama.
"Di sini ada ketidakseimbangan pemutaran uang sehingga menyebabkan Jakarta dikerumuni banyak orang, sudah waktunya bertindak untuk ini," katanya.
Menurut dia, pemerintah pusat harus memikirkan pemecahan masalah tersebut karena rakyat telah mempercayakan tampuk kepemimpinan kepada mereka. "Mereka sudah digaji rakyat kok, jadi mereka harus bisa mencarikan jalan keluar terbaik," kata pria berdarah Jawa itu. (ant/mad)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
250 Santri Ikuti OSN Zona Jateng-DIY di Temanggung Jelang 100 Tahun Pesantren Al-Falah Ploso
Terkini
Lihat Semua