Debat Sengit Soal Peresmian Tempat Ibadah
NU Online Ā· Sabtu, 29 Juli 2006 | 19:24 WIB
Surabaya, NU Online
Peserta mushawarah Bahtsul Masaāil Diniyyah Waqiāiyyah (pembahasan persoalan keagamaan actual) berdebat sengit mengenai boleh tidaknya seorang Muslim meresmikan tempat ibadah agama lain.
Dalam sidang yang dipimpin KH Mashuri Naim itu, para peserta dengan antusias mengikuti jalannya acara. Mereka saling beradu pandangan dengan menyertakan dalil baik aqli (rasional) maupun naqli (berdasarkan teks agama) guna mencari jawaban atas persoalan itu.
<>Meski sidang berlangsung cukup lama, namun peserta musyawarah (musyawirin) merasa asyik dengan forum yang berjalan sangat dialogis dan demokratis. ābaku hantamā pandangan seolah mewarnai sidang tersebut.
Pimpinan sidang yang didampingi sejumlah kiai NU seperti KH Ghozali dan KH Abdul Malik Madani akhirnya berhasil mengkerucutkan perbedaan pandangan yang dilontarkan oleh peserta sidang.
Dalam draf materi Masail Diniyyah Waqiāiyyah disebutkan apakah sikap tasamuh (toleran) antarumat beragama terus diupayakan dengan berbagai cara seperti meresmikan tempat ibadah agama lain termasuk dalam koridor batas-batas tasamuh yang dibenarkan, atau justru digolongkan sebagai sikap rela terhadap tindak kekufuran dan kemusyrikan yang wajib dihindari tanpa boleh ada kompromi?
Menanggapi persoalan tersebut, sebagian besar peserta setuju bahwa meresmikan tempat ibadah agama lain pada dasarnya adalah haram dan bahkan kufur karena hal itu berarti rela dan menolong kekufuran, kecuali bagi Muslim yang terpaksa harus meresmikan tempat ibadah itu. (dar)
Terpopuler
1
Gus Yahya Ajak Seluruh Pengurus NU Siapkan Muktamar Ke-35 sebagai Jalan Terhormat dan Konstitusional
2
Pertemuan Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah di Lirboyo Putuskan Muktamar Ke-35 NU Bakal Digelar Secepatnya
3
KH Miftachul Akhyar Undang Rapat Konsultasi Syuriyah dengan Mustasyar PBNU di Pesantren Lirboyo
4
Gus Yahya Tanggapi KH Miftachul Akhyar soal AKN-NU, Peter Berkowitz, hingga Dugaan TPPUĀ
5
KH Miftachul Akhyar Sampaikan Permohonan Maaf terkait Persoalan di PBNU
6
Khutbah Jumat: Rajab, Shalat, dan Kepedulian Sosial
Terkini
Lihat Semua