Sekretaris Kedua Kedutaan Iran untuk Irak Jalal Sharafi yang diculik dan mendapatkan penganiayaan oleh pasukan AS menjelaskan secara detail kepada wartawan bagaimana pasukan AS tersebut melakukan penganiayaan terhadap dirinya.
Sharafi yang duduk di kursi roda mengatakan, "sekelompok orang dari Badan Intelijen Irak (Istakhbarat) yang berada di bawah komando pasukan AS menganiaya saya baik secara psikologis maupun fisik dalam sebuah sel dekat bahdara Baghdad."<>
Seperti diberitakan sumber Irna, karena ulah biadab pasukan AS itu, Sharafi mengungkapkan bahwa sebagian dari anggota tubuhnya mengalami luka-luka.
"Selaput genderang telinga saya robek, hidung saya patah, tulang punggung saya remuk dan perut saya mulai mengalami pendarahan," terang Sharafi saat jumpa pers di kantor Kementrian Luar Negeri, Rabu (11/4).
Sharafi menambahkan selama masa penculikan, dia diinterogasi oleh seseorang yang mengaku dirinya sebagai pejabat kedutaan AS di Baghdad.
Di awal jumpa pers, Dr Alireza (pakar dermatologi) dan Ali Sharifi (psikolog) menjelaskan adanya penganiayaan terhadap Sharafi oleh pasukan AS.
Dalam jumpa pers tersebut, Sharafi juga menunjukkan kepada para wartawan tanda-tanda penganiayaan di tubuhnya sebelum beranjak meninggalkan ruangan menuju rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.
Seorang pejabat dari Badan Palang Merah Internasional di Irak, Rabu, mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan peyelidikan lebih lanjut atas kasus yang tidak terpuji tersebut.
Jalal Sharafi diculik saat belanja di sebuah toko di Baghdad pada 4 Februari dan dibebaskan pada 3 April lalu. (dar)
Terpopuler
1
Daftar Barang dan Jasa yang Kena dan Tidak Kena PPN 12%
2
Hitung Cepat Dimulai, Luthfi-Yasin Unggul Sementara di Pilkada Jateng 2024
3
Kronologi Santri di Bantaeng Meninggal dengan Leher Tergantung, Polisi Temukan Tanda-Tanda Kekerasan
4
Hitung Cepat Litbang Kompas, Pilkada Jakarta Berpotensi Dua Putaran
5
Bisakah Tetap Mencoblos di Pilkada 2024 meski Tak Dapat Undangan?
6
Bahtsul Masail Kubra Internasional, Eratkan PCINU dengan Darul Ifta’ Mesir untuk Ijtihad Bersama
Terkini
Lihat Semua