Warta

Gus Dur Serukan Golput karena Buruknya Kinerja KPU

Sabtu, 20 Desember 2008 | 09:59 WIB

Jakarta, NU Online
Mantan presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mengatakan, seruan golput yang ia lontarkan, salah satunya, merupakan bentuk protes terhadap buruknya kinerja Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Gus Dur mencontohkan kasus pemilihan kepala daerah (pilkada) Jawa Timur. Menurutnya, pilkada di provinsi dengan penduduk terbesar di Indonesia itu semestinya diikuti 42 juta pemilih.<>

Namun demikian, hal itu tidak terjadi. Pilkada Jatim hanya diikuti 15 juta orang. "Karena itulah saya menganjurkan golput," pungkas Gus Dur dalam acara 'Kongkow Bareng Gus Dur' di Utan Kayu, Jakarta, Sabtu (20/12).

Dalam kesempatan itu, Gus Dur juga disinggung tentang usulan Ketua MPR Hidayat Nur Wahid yang menyerukan agar Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah dan Majelis Ulama Indonesia mengeluarkan fatwa haram untuk golput.

Seruan itu, menurut oleh Gus Dur, sebagai strategi Hidayat untuk menjadi calon wakil presiden pada Pemilihan Presiden 2009 mendatang. "Ya, itu kan karena dia mau jadi wapres saja," ujarnya.

Gus Dur mengaku bahwa sampai sekarang sudah ada 20 kandidat capres yang datang padanya minta didoakan untuk maju dalam Pilpres 2009. “Semuanya minta restu dan didoain," tandasnya.

"Ya, ya, saya doain. Itu juga kalau saya enggak maju jadi capres (juga)," tandas cucu pendiri NU Hadratus Syeikh KH Hasyim Asy‘ari itu.

Beberapa capres sudah sering menyambangi Gus Dur di kantornya Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat. Mereka di antaranya Yusril Ihza Mahendra dan Rizal Ramli. (rif)