Jakarta, NU Online
Berbagai fenomena pornografi dan pornoaksi yang lagi marak di berbagai media massa saat ini penting diatur untuk menyelamatkan masyarakat. Namun demikian, Gus Dur tak setuju jika aturan tersebut diformalisasi dalam bentuk undang-undang seperti yang saat ini tengah dibahas di DPR RI.
”Kebebasan juga harus disertai dengan etika, kalau tidak akan merugikan orang lain, tapi saya tidak setuju kalau diatur-atur pemerintah,” tandasnya dalam diskusi di Taman Ismail Marzuki, Selasa.
<>Gus Dur berpendapat bahwa jika segalanya diatur oleh pemerintah lewat undang-undang, nantinya malah akan salah sehingga yang dirugikan malah masyarakat sendiri.
Kalangan seniman mengkhawatirkan mengkhawatirkan UU Anti Pornografi dan Pornoaksi yang tujuannya untuk menghilangkan ekses negatif tersebut pada akhirnya juga menghilangkan kebebasan mereka untuk berekspresi.
Sementara itu Budayawan Putu Wijaya tak setuju bahwa UU tersebut akan menghilangkan kebebasan untuk melakukan kreatifitas. ”Dulu waktu zaman orde baru ketika semuanya dilarang, Rendra, Arifin C Noer dan lainnya tetap bisa berkreasi, yang penting bagaimana mensiasasinya, selalu ada lubang untuk melakukan kreatifitas,” tandasnya.
Sejumlah komponen masyarakat, termasuk Nahdlatul Ulama sangat prihatin dengan adanya pornografi dan pornoaksi yang marak. Mereka mengkhawatirkan adanya degradasi moral generasi muda.(mkf)
Terpopuler
1
Ini Amalan Jumat Terakhir Bulan Rajab, Bisa Jaga Keberkahan Rezeki Sepanjang Tahun
2
Khutbah Jumat: Jagalah Shalat, Maka Allah Akan Menjagamu
3
Khutbah Jumat: Mengenal Baitul Ma’mur dan Hikmah Terbesar Isra’ dan Mi’raj
4
7 Penerima Penghargaan Pesantren dalam Malam Anugerah Pendidikan NU
5
Khutbah Jumat: 4 Hikmah Pemilihan Baitul Maqdis sebagai Tempat Isra Nabi Muhammad SAW
6
Khutbah Jumat: Keutamaan Menjaga Shalat
Terkini
Lihat Semua