Warta

Gus Solah: Koalisi Parpol Islam Harus Jelas Tokohnya

Senin, 15 Desember 2008 | 01:08 WIB

Jakarta, NU Online
Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, KH Solahuddin Wahid (Gus Solah) menilai, wacana koalisi partai politik (parpol) Islam bisa dicoba. Namun, sebelum itu diwujudkan, harus diperjelas dahulu tokoh utamanya.

Menurut Gus Solah, koalisi parpol Islam yang belakangan disebut-sebut untuk membentuk “Poros Tengah Jilid Dua” sebagaimana diwacanakan Ketua Umum Pengurus Pusta Muhammadiyah Din Syamsuddin sulit diwujudkan jika tidak ada tokoh utama. Sebab, tidak ada tokoh kunci yang mampu menjadi simpul jejaring parpol-parpol Islam.<>

"Poros Tengah Jilid II kalau memang mau dicoba, silakan saja. Tapi, yang paling penting sebagai kunci siapa tokohnya?," kata Gus Solah yang juga Ketua Dewan Integritas Bangsa (DIB) di Jakarta, Ahad (14/12).

Ia memaparkan, koalisi antarparpol Islam atau partai yang berbasis massa Islam merupakan tantangan yang sulit diwujudkan. Karena hampir semua partai politik Islam tidak mempunyai tokoh yang mempunyai akseptabilitas yang tinggi.

"Sekarang, kan, tidak ada tokohnya, di PPP, PKNU, PNUI, PKB, PAN bahkan PKS. Kalau dulu, kan, ada Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid)," cetus adik Gus Dur itu.

Mantan cawapres 2004 itu menambahkan, “Poros Tengah Jilid Dua” merupakan gagasan yang tidak relevan untuk menghadapi Pemilu 2009, karena belum muncul tokoh-tokoh yang dapat menjadi titik lebur bagi aspirasi umat Islam.

"Yang baru mungkin bisa untuk Poros Tengah Jilid II adalah mempersiapkan dari sekarang untuk menghadapi Pemilu 2014," pungkasnya. (ini/rif)