Warta ICIS III

Irak Siap Tanpa Pasukan Asing

Kamis, 31 Juli 2008 | 10:14 WIB

Jakarta, NU Online
Kekhawatiran jika pasukan asing ditarik dari Irak akan menimbulkan kekacauan di negeri tersebut dinilai tidak beralasan. Saat ini, negera Irak telah siap untuk mengamankan wilayahnya.

Demikian dikatakan oleh Imam Masjid Najf Irak, Sad Aldein Hasan Ali al Qibanchi di sela-sela acara International Conference of Islamic Scholars (ICIS) III di Jakarta, Kamis (31/7).

<>

Saat ini masyarakat Irak sudah mampu mengatasi masalah keamanan di propinsi Basrah, di ibukota Bagdad, dan di propinsi lain. Ini artinya kami sudah bisa menguasai keadaan meskipun tidak ada pasukan keamanan asing di Irak,” katanya.

Keamanan di Irak ini bisa diperbaiki dikarenakan adanya kesepakatan untuk menarik senjata dari kelompok-kelompok yang bertikai. Sadr Aldein juga menyatakan agar perbatasan Irak di Saudi Arabia dan Syiria yang terbuka bisa ditutup oleh negara tersebut untuk mengurangi masuknya orang asing yang memiliki potensi membikin kekacauan disana.

Salah satu indikasi dari meningkatnya keamanan adalah peringatan keagamaan yang melibatkan massa yang besar sudah bisa diselenggarakan, Namun ia mengakui masih perlunya peningkatan keamanan ini, seperti masih terjadinya peledakan bom beberapa waktu lalu.

Hal-hal yang masih belum bisa diselesaikan diantaranya adalah belum adanya toleransi terhadap kelompok lain, khususnya dari kelompok konservatif yang gampang mengkafirkan orang lain.

Keinginan atas hengkangnya pasukan asing dari Irak ini merupakan keinginan seluruh masyarakat Irak. Pasukan asing diharapkan sudah tidak ada lagi disana pada tahun 2009. “Kami juga menolak adanya kesepakatan keamanan antara pemerintah Irak dan Amerika Serikat,” tandasnya.

Ia juga menegaskan pemuda dari negara asing tak perlu datang ke Irak karena rakyat Irak yang bertanggung jawab atas keamanan di negerinya sendiri. (mkf)