Warta RUMAH PRODUKSI NU

Kekuatan Moral NU Mampu Sejahterakan Masyarakat

Ahad, 5 Desember 2010 | 05:00 WIB

Pandeglang, NU Online
Kekuatan moral, etika, norma, jaringan, kepercayaan dan institusi yang dimiliki NU merupakan modal dasar bagi warga NU untuk membangun dunia informasi yang dapat memberikan kontribusi bagi kesejahteraan  masyarakat.

Demikian kesimpulan diskusi dalam forum “Bimbingan Teknis Motivasi Berprestasi dan Kewirausahaan” dalam rangka pembentukan Rumah Produksi NU yang diselenggarakan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama—Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (KPDT) di Pandeglang, Banten yang berlangsung sejak Kamis (2/12) sampai Sabtu (4<>/12).

Ketua Lajnah Ta’lif wan Nasyr  Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LTN PBNU) Sulthan Fathoni, mengatakan bahwa bentuk teknologi informasi yang ada sekarang ini bisa dijadikan sebagai instrumen pelengkap dari kapital sosial warga nahdliyin sehingga formulasi sebuah informasi yang dilahirkan NU mempunyai karakter dan kekuatan yang besar.

“Informasi yang kita bangun berbasiskan kapital sosial warga NU karena itu fokus informasi adalah penguatan warga nahdliyin hingga menjadi mandiri, yang tidak saja di bidang sosial budaya tapi juga informasi dan ekonomi,”tutur Sulthan.

Menurut Sulthan, kesadaran mencapai suatu tujuan dengan memaksimalkan teknologi informasi idealnya dapat makin merekatkan antarmasyarakat Pesantren dengan kelompok lain yang sepandangan dan seperjuangan sehingga menghasilkan kelompok koalisi masyarakat yang membutuhkan kerjasama dan selalu kompak.

”Untuk itu, bisnis informasi maupun bisnis yang memanfaatkan dunia informasi perlu tetap diupayakan mempunyai fungsi penguatan jaringan, menyampaikan norma, kepercayaan, memfasilitasi koordinasi dan kerjasama untuk sesuatu yang manfaatnya bisa dirasakan secara bersama-sama (mutual benefit),”ujar Sulthan.

Sementara itu Aji Komara, pemateri dari Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal menegaskan pentingnya penggerak pembangunan dari NU membantu Pemerintah dalam memberikan informasi yang obyektif soal-soal perencanaan pembangunan. ”Informasi yang obyektif tentang pembangunan akan menjernihkan persoalan sekaligus mempercepat penanganan persoalan pembangunan yang dibutuhkan masyarakat,”kata Aji mengingatkan. (amf)