Warta REFLEKSI AKHIR TAHUN PBNU

KH As’ad: Ideologi Itu Tak Pernah Mati

Rabu, 29 Desember 2010 | 11:01 WIB

Jakarta, NU Online
Wakil Ketua Umum PBNU KH. As’ad Said Ali menegaskan jika selama ada kehidupan, maka selama itu pula akan ada ideology manusia. Karena itu, ideology seseorang itu tidak akan pernah mati. Baik ideology yang disebut, kiri, kanan maupun tengah dan itu akan mempengaruhi tatanan kehidupan sosial agama, politik, maupun ekonomi.

“Jadi, sepanjang ada kehidupan itu, sepanjang itu pula ada ideology. Baik ideology politik, ekonomi maupun sosial agama,”tandas KH As’ad Said Ali dalam acara refleksi akhir tahun PBNU dengan tema ‘Memperjuangkan Tatanan Indonesia Yang Mandiri Dan Bermartabat’ di Gedung PBNU Jakarta, Rabu (29/12) bersama F.ajrul Falaakh (UGM), Slamet Rahardjo Jarot, Jaya Suprana dan moderator wasekjen PBNU Enceng Sobirin.<<>br />
Dalam tatanan ekonomi sekarang ini misalnya lanjut As’ad, ada yang disebut sebagai neolib atau neo liberal, yang dinilai telah mengendalikan perekonomian bangsa ini oleh asing. “Akibat globalisasi dan ideology yang terus berkembang akhir-akhir ini, maka tatanan ekonomi yang disebut neolib,”ujar As’ad lagi.

Selain itu dibalik isu-isu terorisme dan radikalisme yang marak belakangan ini dengan komitmen pendirian Negara Islam (khilafah islamiyah) juga tidak akan pernah mati. Oleh sebab itu sentiment keberagamaan NU selalu sejak dulu menegaskan bahwa Indonesia ini bukan Negara agama dan juga bukan Negara sekuler.

Juga tidak bisa dihindari munculnya benturan ideologi kedaerahan dengan ideologi mengatasnamakan agama. Oleh sebab itu As’ad berharap seluruh komponen bangsa ini harus mengedepankan kepentingan Negara di atas segala-galanya, NKRI, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika adalah harga mati yang tidak boleh digantikan dengan system manapun. “Itulah yang mesti jaga bersama demi Indonesia yang berdaulat dan bermatabat,”ujar As’ad Ali lagi. (amf)