Tasikmalaya, NU Online
Inna lillahi wa inna ilaihi Rajiun. KH Mohammad Ilyas Ruhiyat, mantan Rais Am Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) meninggal dunia, hari ini, Selasa (18/12) sekitar pukul 16.15 di kediamannya, Pondok Pesantren Cipasung, Tasikmalaya, Jawa Barat.
“Ajengan Cipasung” yang memimpin PBNU bersama KH Abdurrahman Wahid itu meninggal dalam usia 73 tahun, menyusul istri tercinta Hj Dedeh Fuadah yang telah berpulang ke rahmatullah enam bulan yang lalu.
<>Kiai Ilyas meninggalkan warga Nahdliyyin menjelang hari ulang tahunnya yang ke-74. Kiai Ilyas dilahirkan pada 31 Januari 1934, tepat di hari ulang tahun (harlah) NU.
Pernikahan Kiai Ilyas dengan Hj Dedeh dikaruniai 3 orang putra, yakni Acep Zamzam Noor seorang kiai yang juga seniman kesohor, lalu Ida Nurhalida yang meraih master di UPI Bandung, dan Enung Nursaidah Rahayu juga master pendidikan biologi.
NU Online belum bisa menemui satu pun keluarga almarhum yang sedang berduka. Kontributor NU Online yang juga penulis biografi Kiai Ilyas, Iip D Yahya, melaporkan, almarhum telah mengalami tiga kali stroke dan penyakit komplikatif. Beliau telah 40 hari menjalani perawatan di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung.
Kiai Ilyas adalah sosok pejuang yang tangguh. Setelah pernikahannya, limapuluh tahun yang lalu, Kiai Ilyas kembali bersibuk untuk mengajar, ceramah, dan aktif di organisasi NU.
Kiai Ilyas hanya beristri satu. Namun istri tercinta almarhumah Hj Dedeh, merasa jadi istri yang ketiga. Istri pertamanya, pesantren, kedua NU. Baru ketiga dirinya. Selamat jalan Kiai! Allahummahfirlahu warhamhu wa'afihi wa'fu 'anhu. (nam)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
250 Santri Ikuti OSN Zona Jateng-DIY di Temanggung Jelang 100 Tahun Pesantren Al-Falah Ploso
Terkini
Lihat Semua