KH Abdul Manan, Ketua Lembaga Ta’mir Masjid Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LTM PBNU) menegaskan pemberdayaan ekonomi warga Nahdliyyin akan terus dilakukan dengan konsentrasi pada tiga basis utama, yaitu pondok pesantren, masjid dan kelompok pengajian atau pendidikan.
“Masjid yang sudah lama tidak kita kembangkan karena PBNU menjadikan masjid sebagai fokus garapan agar jamaahnya menjadi muslim hakiki, sehat jasmani-ruhani, berkah rejeki, berilmu yang manfaat, dan selamat dunia akhirat,”tutur KH Abdul Manan menanggapi ‘Rumah Produksi NU’ yang mulai dilakukan di Pandeglang dan Lebak Banten yang berakhir Sabtu (4/12).<>
Dalam acara itu pada intinya PBNU harus terus berupaya memelihara spirit perubahan melalui gerakan ekonomi umat sebagai bentuk pengabdian NU terhadap masyarakat. Demikian kesimpulan forum “Bimbingan Teknis Motivasi Berprestasi dan Kewirausahaan” dalam rangka pembentukan Rumah Produksi NU yang diselenggarakan oleh PBNU-Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (KPDT) tersebut.
Yang pasti menurut KH Abdullah Mustain, Syuriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Lebak di level bawah pihaknya sudah melakukan wirausaha, dan sentuhan NU seperti ini diharapkan tidak hanya dalam bentuk wacana, melainkan program konkret yang lansgung berhubungan dengan kesejahteraan masyarakat.
Menurut KH Mustain, potensi Nahdliyin Lebak cukup besar, seperti kerajinan batu alam yang sudah di ekspor ke mancanegara, sehingga perikanan yang sudah muncul sentra-sentra budidaya. “Sayangnya potensi itu belum mampu dimaksimalkan, misalnya di bidang kerajinan batu alam, kami hanya mampu menyediakan bahan mentah sedangkan yang mengekspor adalah pengusaha non nahdliyyin.” Katanya kecewa.
Menjawab kegelisahan peserta H Mustholihin Madjid, Ketua Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) menyatakan bahwa spirit Nahdlatut Tujjar itu akan terus dikembangkan PBNU dengan berbagai bentuk dan program lanjutan.
“Di tempat ini PBNU bertekad mewujudkan Rumah Produksi NU, setelah dari sini berlanjut kegiatan pelatihan budidaya ikan lele di Puncak Bogor, di samping pembentukan dan penguatan lembaga mikro keuangan-finance yang terus berlangsung,” ujarnya.(amf)
Terpopuler
1
KH Miftachul Akhyar Ungkap Dua Pusaka Keramat yang Harus Dipegang Teguh Pengurus dan Warga NU
2
Sedekah Maulid saat Utang Belum Terbayar: Bagaimana Hukumnya?
3
Ketua PBNU Minta Kurikulum Aswaja Nahdlatul Ulama Segera Diluncurkan untuk Luruskan Sejarah NU
4
Wisuda 531 Mahasiswa, Rektor IIQ Ingatkan Pentingnya Miliki Kepekaan Sosial yang Tinggi
5
LFNU Jakarta Ungkap Fenomena Ekuinoks pada Ahad esok, Momen Tepat untuk Deteksi Arah Mata Angin
6
Kasus Kekerasan Didominasi Rumah Tangga, Jumlahnya Capai 11 Ribu Kasus di Tahun 2024
Terkini
Lihat Semua