Warta
Lakpesdam NU Jatim Bantu Salurkan Zakat NU Australia pada Korban Lapindo
Ahad, 28 September 2008 | 15:14 WIB
Surabaya, NU Online
Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Timur membantu menyalurkan zakat, infaq dan sodaqoh yang dikumpulkan dari para warga NU serta masyarakat muslim di Australia.
Zakat senilai Rp 12.300.000 itu diberikan langsung untuk para korban semburan lumpur panas Lapindo Brantas di Sidoarjo, Jatim, Sabtu (27/9) lalu.<>
“Uang itu saya serahkan ke Sekretariat Bersama Korban Lapindo di Porong. Kebetulan, korban Lapindo terpecah-pecah. Jadi, kita putuskan ke Sekretariat Bersama saja,” ujar Direktur Lakpesdam NU Jatim, Kacung Marijan.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, saat ini masih ada sekira 400 warga korban Lapindo yang ada di Pasar Porong. Ganti rugi sebesar 80 persen yang dijanjikan, belum mereka terima. Pihak Lapindo berusaha menghindari komitmen yang mereka sepakati.
“Nasib mereka banyak yang tidak menentu. Karena itu, ketika 'wakil' mereka menerima bantuan itu dari para sahabat (warga NU Australia), mereka sangat berterima kasih. Mereka kirim salam,” tandasnya.
Kacung menambahkan, para korban Lapindo sekarang sampai pada kesimpulan, banyak orang tidak lagi berpihak kepada mereka. Para pemimpin dan media massa sudah berpihak ke Lapindo. Tetapi, mereka tetap bersemangat memperjuangkan nasibnya.
“Kita doakan semoga Allah SWT membukakan pintu hidayah untuk Lapindo, para pemimpin, bahwa para korban Lapindo ini, dan alam di sekitarnya, membutuhkan kebijakan dan aksi yang serius dan kongkret,” katanya. (sbh)
Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Timur membantu menyalurkan zakat, infaq dan sodaqoh yang dikumpulkan dari para warga NU serta masyarakat muslim di Australia.
Zakat senilai Rp 12.300.000 itu diberikan langsung untuk para korban semburan lumpur panas Lapindo Brantas di Sidoarjo, Jatim, Sabtu (27/9) lalu.<>
“Uang itu saya serahkan ke Sekretariat Bersama Korban Lapindo di Porong. Kebetulan, korban Lapindo terpecah-pecah. Jadi, kita putuskan ke Sekretariat Bersama saja,” ujar Direktur Lakpesdam NU Jatim, Kacung Marijan.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, saat ini masih ada sekira 400 warga korban Lapindo yang ada di Pasar Porong. Ganti rugi sebesar 80 persen yang dijanjikan, belum mereka terima. Pihak Lapindo berusaha menghindari komitmen yang mereka sepakati.
“Nasib mereka banyak yang tidak menentu. Karena itu, ketika 'wakil' mereka menerima bantuan itu dari para sahabat (warga NU Australia), mereka sangat berterima kasih. Mereka kirim salam,” tandasnya.
Kacung menambahkan, para korban Lapindo sekarang sampai pada kesimpulan, banyak orang tidak lagi berpihak kepada mereka. Para pemimpin dan media massa sudah berpihak ke Lapindo. Tetapi, mereka tetap bersemangat memperjuangkan nasibnya.
“Kita doakan semoga Allah SWT membukakan pintu hidayah untuk Lapindo, para pemimpin, bahwa para korban Lapindo ini, dan alam di sekitarnya, membutuhkan kebijakan dan aksi yang serius dan kongkret,” katanya. (sbh)
Terpopuler
1
Khatib Tak Baca Shalawat pada Khutbah Kedua, Sahkah?
2
Masyarakat Adat Jalawastu Brebes, Disebut Sunda Wiwitan dan Baduy-nya Jawa Tengah
3
Meninggal Karena Kecelakaan Lalu Lintas, Apakah Syahid?
4
Jalankan Arahan Prabowo, Menag akan Hemat Anggaran dengan Minimalisasi Perjalanan Dinas
5
Wacana AI untuk Anak SD, Praktisi IT dan Siber: Lebih Baik Dimulai saat SMP
6
Menag Nasaruddin Umar: Agama Terlalu Banyak Dipakai sebagai Stempel Politik
Terkini
Lihat Semua
