Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LP2NU) Jombang, Jawa Timur, mengimbau petani setempat agar mulai meninggalkan penggunaan pupuk kimia dan beralih pada pupuk organik. Alasannya, pupuk kimia akan mengakibatkan kerusakan sifat fisik tanah sehingga terjadi ketidakseimbangan kandungan hara dalam tanah.
Ketua Pengurus Pusat LP2NU, Ir Subhan, mengatakan, pihaknya kini tengah berupaya meyakinkan para petani tentang pentingnya penggunaan pupuk organik. Sebab, hingga sekarang, banyak di antara para petani menganggap penggunaan pupuk non-kimia itu justru menyebabkan produktivitas panen menurun.<>
“Akan dibuat demplot-demplot (demontrasi plot atau proyek percontohan) di beberapa daerah dengan koordinasi kelompok-kelompok tani, MWC (majelis wakil cabang) NU hingga ke pengurus ranting NU,” terang Subhan saat Peluncuran Pupuk Organik, di pelataran Radio Suara Warga FM, Jombang, Rabu ( 24/9).
Hal senada diungkapkan Ketua Laboratorium Politeknik Jember, Ir Hari Prasetyo MP. Menurut dia, para petani harus diajak berpikir bertahap sehingga siap untuk berproduksi rendah selama satu hingga tahun ke tiga pertama. Mereka harus diupayakan siap menjalani masa percobaan pengunaan pupuk organik.
Ditambahkannya, penting pula dilakukan pendekatan pada kelompok-kelompok tani secara berkelanjutan dan tentang peluang pasar pupuk organik.
“Jangan bicara produktivitas ke petani, tapi bicaralah tentang peluang keuntungan pasar, tentang segmen pasar yang menjanjikan. Ini, misalnya, banyak dipraktikkan di daerah wisata atau perkotaan yang gandrung dengan produk pertanian organik,” jelas Hari, seperti dilaporkan Kontributor NU Online, Yusuf Suharto.
Ia pun menjelaskan, akibat penggunaan pupuk kimia, tanah pertanian di Indonesia rata-rata memiliki kandungan bahan organik yang rendah (< 1 persen). Sehingga efisiensi pengunaan pupuk kimia menjadi rendah dan kesuburan tanah secara biologi dan fisik juga rendah.
Sekretaris Pengurus Cabang NU Jombang, KH Hamid Bishri, menyambut baik forum tersebut. Menurutnya, forum hasil kerja sama LP2NU dengan Lakpesdam NU serta Kelompok Tani Peduli Lingkungan Wonosalam itu dapat menjadi harapan untuk mencari solusi bagi kesulitan petani. (rif)
Terpopuler
1
Khatib Tak Baca Shalawat pada Khutbah Kedua, Sahkah?
2
Meninggal Karena Kecelakaan Lalu Lintas, Apakah Syahid?
3
Masyarakat Adat Jalawastu Brebes, Disebut Sunda Wiwitan dan Baduy-nya Jawa Tengah
4
Jalankan Arahan Prabowo, Menag akan Hemat Anggaran dengan Minimalisasi Perjalanan Dinas
5
Wacana AI untuk Anak SD, Praktisi IT dan Siber: Lebih Baik Dimulai saat SMP
6
Menag Nasaruddin Umar: Agama Terlalu Banyak Dipakai sebagai Stempel Politik
Terkini
Lihat Semua