Warta

NU - Malaysia Jajaki Kerjasama Pendidikan dan Ketenagakerjaan

Senin, 19 Maret 2012 | 12:00 WIB

Jakarta, NU Online
Duta Besar Kerajaan Malaysia untuk Indonesia Dato' Syed Munshe Afdzaruddin melakukan kunjungan kerja ke Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Dari hasil pembicaraan dengan jajaran pengurus PBNU, disepakati terjalinnya kerjasama di bidang pendidikan dan ketenagakerjaan.

"Malaysia selama ini kerjasama dengan Indonesia hanya secara kelembagaan negara, dengan NGO non profit sama sekali belum pernah. Padahal kita serumpun. Nah kedatangan Duta Besar tadi untuk mengawali kerjasama," ungkap Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siroj seusai menerima tamunya, Senin (19/3).<>

Dato' Syed Munshe Afdzaruddin datang dengan didampingi Nik Abdul Azis Nik Yahya selaku Minister Counsellor di Kedutaan Besar Kerajaan Malaysia, Abdul Azis bin Jusoh (Atase Agama) dan Penasehat Kedutaan, Aminudian Yahaya. Kiai Said selaku tuan rumah didampingi oleh Sekretaris Jendral PBNU H. Marsudi Syuhud, Bendahara Umum PBNU H. Bina Suhendra, Ketua PBNU H. Slamet Efendy Yusuf, Wakil Sekretaris Jendral PBNU Imdadun Rahmat, Wakil Bendahara PBNU Nasyirul Falah Amru dan Ketua Serikat Pekerja Muslim, Saiful Bahri Ansori.

Realisasi kerjasama antara NU dan Malaysia nantinya difokuskan di bidang pendidikan dan ketenagakerjaan. Di bidang pendidikan akan dilakukan pertukaran pelajar dan kader, sementara bidang ketenagakerjaan pada keselamatan Tenaga Kerja Indonesia/Wanita (TKI/TKW).

"Alhamdulillah respon Malaysia bagus dan akan segera ditindaklanjuti realisasinya," tambah Kiai Said.

Kerjasama antara NU dan Malaysia, menurut Kiai Said, nantinya diharapkan memperkuat hubungan Indonesia dan Malaysia yang selama ini rentan pecah karena sejumlah penyebab. "Diharapkan juga memperkuat hubungan bilateral, karena Indonesia dan Malaysia berada di antara Australia dan China yang tentunya ada tantangan besar," pungkasnya.


Penulis: Emha Nabil Haroen