Warta MUKERNAS LAKPESDAM NU

Peserta Beramah Tamah dengan Wakil Walikota Palembang

Kamis, 14 Desember 2006 | 03:04 WIB

Palembang, NU Online
Setelah sebelumnya diterima wakil gubernur Sumatera Selatan, para peserta Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Nahdlatul Ulama (Lakpesdam NU) diterima wakil walikota Palembang. Para peserta diundang secara khusus untuk beramah tamah di kediaman resmi walikota Palembang, Rabu (13/12)

Selain para peserta Mukernas yang merupakan utusan dari pengurus wilayah dan pengurus cabang Lakpesdam NU seluruh Indonesia, hadir pada acara tersebut Ketua PP Lakpesdam NU Nasihin Hasan, Ketua PWNU Sumatera Selatan Mal’an Abdullah, mantan Direktur Lakpesdam Said Budairi.

<>

Dalam sambutannya, Wakil Walikota Palembang Tolhah Hasan berharap, keberadaan Lakpesdam NU yang bertujuan pemberdayaan sumber daya manusia, mampu memberikan banyak manfaat, tidak saja bagi warga nahdliyin (sebutan untuk warga NU), melainkan untuk masyarakat Indonesia pada umumnya.

Sebab, menurut Tolhah, tidak jarang keberadaan organisasi kemasyarakatan lebih mementingkan kelompoknya sendiri. “Sehingga, nasionalisme, kepekaan sosial, nilai-nilai agama, pluralisme serta persatuan dan kesatuan dikesampingkan,” katanya.

Keberadaan NU, lanjut Tolhah, yang sampai saat ini masih bisa dirasakan oleh masyarakat, tidak lain karena organisasi kemasyarakatan Islam terbesar di Indonesia itu terus melakukan perbaikan sistem, manajemen organisasi, tata kerja dan pengembangan sumber daya manusia yang berkelanjutan dan berkesinambungan.

Selain itu, ia juga berharap, hendaknya Lakpesdam dapat menjadi pionir dan motivator dalam rangka menggerakkan potensi masyarakat agar tercipta para kader yang memiliki kepekaan sosial maupun kemandirian.

Sementara itu, Ketua PP Lakpesdam Nasihin Hasan menjelaskan, pengembangan sumber daya manusia yang menjadi tujuan didirikannya Lakpesdam NU adalah merupakan upaya NU untuk turut memberikan kontribusinya kepada bangsa dan negara. “Keberadaan Lakpesdam adalah untuk menyumbangkan darma baktinya kepada bangsa dan negara ini,” katanya.

Menurut Nasihin, begitu panggilan akrabnya, negara yang maju tidak mesti karena didukung sumber daya alamnya yang melimpah. Melainkan karena sumber daya manusianya yang berkualitas. “Seperti Indonesia, ada kesenjangan antara sumber daya alam dan sumber daya manusia. Sumber daya alam yang ada tidak didukung dengan sumber daya manusianya,” terangnya. (rif)