Warta

Ulama NU-PKB Serukan Nahdliyin Tak Golput pada Pemilu 2009

Ahad, 14 Desember 2008 | 23:45 WIB

Yogyakarta, NU Online
Para kiai Nahdlatul Ulama (NU)-Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyerukan warga NU agar menggunakan hak pilihnya alias tidak golput pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2009. Mereka juga meminta agar warga NU tidak terpengaruh dengan partai-partai Islam baru yang bermunculan saat ini.

Seruan itu merupakan salah satu dari lima butir rekomendasi ulama dalam Silaturahmi Nasional Ulama NU-PKB di Hotel Quality Jl Solo Yogyakarta, Minggu (14/12/2008). Rekomendasi itu dibacakan KH Abdul Aziz Affandi dari Manonjaya, Tasikmalaya, Jawa Barat.<>

Saat membacakan rekomendasi itu, dia didampingi KH Dimyati Rais (Kendal, Jateng), KH Mahfud Ridwan (Salatiga, Jateng), KH Amin Abdul Hamid (Magelang, Jateng) KH Mufid Abdullah (Cirebon, Jabar), KH Najib Abdul Qadir (Krapyak, Yogyakarta) KH Ali Maschan Moesa (Surabaya, Jatim), KH Luqmanul Hakim at-Tarmisyi dan Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar.

"Menggunakan hak pilih adalah cermin dari sikap positif ikut berpartisipasi memperbaiki kondisi masyarakat," katanya.

Aziz juga menyerukan agar warga NU tidak terpengaruh atau memilih partai-partai baru yang cenderung dekat pada kemubaziran politik. Pemilu 2009 hendaknya digunakan sebagai momentum untuk menyederhanakan partai melalui seleksi alam oleh rakyat dan memilih kepemimpinan nasional.

Ketua Umum Dewan Tanfidz DPP PKB Muhaimin Iskandar mengingatkan para kiai NU-PKB untuk semakin gencar memberitahukan kepada warga NU mengenai kemubaziran bila memilih partai-partai baru. Sebaiknya, suaranya disumbangkan kepada PKB.

Dia menambahkan waktu kampanye yang panjang selama 7 bulan akan menguntungkan partai-partai lama. Partai-partai baru yang saat ini gencar memasang bendera partai, dua bulan lagi akan kehabisan napas dan tenaga.

Dia mengatakan, PKB merencanakan akan gencar berkampanye mulai Januari 2009, ketika partai-partai baru mulai kehabisan dana. "Jangan khawatir, insya Allah mereka akan kehabisan dukungan sehingga tidak memasang bendera-bendera partai di jalan-jalan lagi, kecuali ada support lain. PKB baru tahun depan mulai menggenjot kampanye hingga pemilu," pungkasnya. (dtc)