Pengajaran Kitab Kuning Jadi Unggulan Pendidikan Madrasah
Jumat, 2 Desember 2016 | 12:02 WIB
Tim Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan Balitbang dan Diklat Kemenag menemukan sejumlah temuan menarik terkait sistem pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Al-Hikmah Kedaton Bandar Lampung. Berbeda dengan sekolah maupun madrasah lain, sekolah ini memberikan layanan pendidikan dan pengajaran selama 24 jam penuh.
MTs Al-Hikmah Kedaton memiliki moto Kegiatan Padat, Disiplin Ketat.
Waktu sehari semalam dialokasikan untuk mempelajari agama Islam yang kurikulumnya mengacu pada Pesantren Lirboyo Kediri di samping materi pelajaran umum berbasis kurikulum nasional, pelaksanaan shalat wajib, shalat tahajud, shalat dhuha dan aktivitas pribadi lainnya.
Konsultasi kepada para pembimbing juga bisa dilakukan setiap saat karena pembimbing stand by setiap saat sampai larut malam.
Pembelajaran lain termasuk muatan lokal dan keterampilan diselenggarakan untuk mengembangkan diri khususnya bagi santri yang berada di asrama. Pada malam Kamis diadakan kegiatan istighotsah bersama di masjid; malam Jum’at mengadakan tahlilan, marhabanan, praktik ibadah (cara mengurus mayit, shalat jenazah), dan shalawatan.
Sementara pada malam Ahad diadakan jamiyahan. Dalam jamiyah dilakukan latihan MC, pidato baik bahasa Arab, Inggris, Indonesia dan bahasa daerah, simtutduror, qira’ah, pensyarahan Al-Quran.
Pada malam selain malam Jumat dan Ahad, para santri mengadakan pengajian kitab klasik (kitab kuning) di madrasah diniyah. Setelah itu mereka menjalankan program pengulangan ketuntasan kurikulum yang disebut dengan program belajar malam (pengkajian dan pembelajaran ulang khususnya pelajaran kurikulum nasional). Cakupan program ini menyasar pelajar mulai kelas VII sampai kelas IX.
Tujuan kegiatan-kegiatan tersebut untuk memastikan setiap peserta didik telah menerima dan memahami semua muatan kurikulum nasional, dan seluruh santri telah dilayani secara tuntas dan utuh. Utuh dan tuntas dimaksudkan bahwa proses belajar mengajar harus menghasilkan lulusan yang dapat bersaing pada jenjang yang lebih tinggi sesuai dengan bakat dan minat masing-masing.
Di samping itu layanan Pesantren Al-Hikmah Bandar Lampung tidak hanya berhenti pada proses belajar sampai peserta didik mengikuti Ujian Nasional saja, pihak pesantren juga membantu para santri untuk mendapatkan beasiswa baik di sekitara Provinsi Lampung maupun di luar Provinsi Lampung. Dengan kata lain setiap lulusan diarahkan dan dipandu untuk memasuki jenjang yang lebih tinggi.
Sarana prasarana yang ada dalam satu lokasi dan tata lokasi berdekatan, saling terintegrasi satu sama lain. Kondisi ini, menurut Kepala MTs Al-Hikmah Kedaton Bandar Lampung Muhammad Itsnaini, menjadi salah satu penunjang keberhasilan penerapan kedisiplinan siswa.
MTs Al-Hikmah Kedaton Bandar Lampung menekankan 3 D, displin waktu, disiplin ibadah, dan disiplin belajar-mengajar. (Kendi Setiawan/Alhafiz K)