Ansor Tegal Tegaskan Komitmen Kebangsaan di 'Ngopi Kemisan'
Sabtu, 22 Agustus 2020 | 01:30 WIB
Tegal, NU Online
Ketua Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Tegal, Jawa Tengah Nurfanani menegaskan, berbicara soal kebangsaan, Ansor sebagai organisasi sosial keagamaan tentunya tidak perlu diragukan. "Jiwa raga kami (GP Ansor) selalu untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI)," ujarnya.
Hal itu ditegaskan Nurfanani saat Ngobrol Inspiratif (Ngopi) Kemisan dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia di Nyong Kopi Slawi Kabupaten Tegal, Kamis (20/8).
"Kami konsisten untuk mengawal tegaknya NKRI dan meneruskan perjuangan para pahlawan. Apalagi organisasi kami (NU) salah satu organisasi yang dahulu para ulamanya ikut memerdekakan bangsa ini," ucapnya.
Disampaikan, fatwa Hadrotussyekh KH Hasyim Asy'ari sudah jelas, hukum membela negara adalah fardhu ain. GP Ansor Konsisten sampai hari ini, dirinya tetap mengawal kebhinekaan dan keutuhan NKRI.
Menurut Fanani, problem yang ada, sekarang banyak pemuda, tentunya pemuda harus berperan aktif. Karena kondisi sekarang pemudalah yang akan menentukan masa depan bangsa ini.
"Dengan salah satunya kita semua pemuda harus bersatu, kemudian berkreasi. Karena tantangan zaman, wujud berkreasi pemuda antara lain harus menjadi wirausaha. Di Ansor prinsip kemandirian ekonomi kader, ini salah satu bentuk membangun negara," tegasnya.
Dijelaskan, di Ansor sudah ditanamkan bagaimana kader Ansor mempunyai mindset untuk berwirausaha, pemuda harus bermoral, ini point utama. Indonesia berdaulat kalau Pemudanya bermoral, ini wajib. Karena kalau bermoral tentunya akan membangun bangsa ini dengan tulus dengan ikhlas.
"Kalau Indonesia pemudanya banyak menjadi preman, tentunya tidak akan meningkat," katanya.
Dikatakan, pemuda juga harus berbuat yang bermanfaat untuk bangsa ini. Sekali lagi terkait kebangsaan, Ansor berkomitmen untuk menjaga dan mengawal NKRI. Jadi tidak perlu diragukan. Organisasi pemuda bisa bermitra untuk bersama-sama menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI.
"Mari kita bersama membangun para pemuda khususnya di Kabupaten Tegal. Terutama wirausaha itu seperti apa. Di Ansor sekarang ada Ansor Ritel. Ini bagian dari usaha kita untuk maju bersama menjadi wirausaha. Salah satunya kita produksi kopi, namanya kieta kopi," pungkasnya.
Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Porapar) Jawa Tengah Sinung N Rachmadi yang turut hadir mengatakan, organisasi pemuda tidak latah dalam membuat program yang sama.
"Jika Ansor Kabupaten Tegal dengan membuat Ansor Ritel, lalu kemudian semua organisasi ingin melakukan hal yang sama. Hal itu kurang tepat, dari sisi marketing itu tidak marketable," ujarnya.
Menurut pria yang pernah menjadi Penjabat Sementara Bupati Tegal ini, dalam pemberdayaan pemuda sekarang yang dibutuhkan adalah kolaborasi sistem. "Kalau GP Ansor membuat Ansor ritel, mungkin organisasi lain, misalnya Pemuda Pancasila menjadi suporting sistem atau menjadi suplyer. Ini baru kolaborasi. Jadi jangan latah," tegasnya.
Sinoeng menegaskan, kolaborasi hari ini masih menjadi persoalan kepemudaan. Seharusnya, orang boleh berbeda bendera, berbeda cara, tapi mau bersinergi untuk mensinkronkan sesuatu agar tercapai tujuan yang baik.
"Pemuda tidak hanya dikasih harapan, tapi pemuda membutuhkan teladan. Dan jadilah pemuda yang berperan daripada pemuda yang baperan," tandasnya.
Selain Ketua PC GP Ansor Kabupaten Tegal Nurfanani, Acara diskusi 'Ngopi Kemisan' yang mengusung tema 'Pemuda Hebat, Indonesia Berdaulat' itu juga dihadiri Plt Kepala Dinas Porapar Kabupaten Tegal Suharinto, sejumlah panelis lain yakni, Ketua MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Tegal M Khuzaeni, dan Ketua DPD KNPI Kabupaten Tegal M Ersal Aburizal.
Kemudian tampak hadir juga Ketua PD Pemuda Muhammadiyah Abdul Ghofar Ismail, Ketua Karang Taruna Edi Sulistiyanto, dan Kades muda dari Desa Adiwerna Saeful Anwar bersama jajaran, dan anggota organisasi pemuda Kabupaten Tegal.
Kontributor: Nurkhasan
Editor: Abdul Muiz