Jakarta, NU Onlie
Puluhan santri dan jamaah mengikuti pembacaan shalawat Tibbil Qulub sekaligus doa bersama pada Selasa (3/3) malam. Kegiatan dipusatkan di Pondok Pesantren Nurul Ibad Lubang Buaya Jakarta Timur.
Hal tersebut juga menindaklanjuti instruksi dan surat yang dikeluarkan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tertanggal 16 Jumadil Akhir atau 10 Februari 2020 lalu. Yakni imbauan kepada semua jararan pengurus wilayah, cabang, lembaga, badan otonom NU dan pesantren di seluruh Indonesia untuk bersama membacakan shalawat Thibbil Qulub.
Instruksi sebagai respons sekaligus prihatin akan mewabahnya virus Corona di Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dan sejumlah negara lainya termasuk Indonesia.
KH Ibnu Mulkan sebagai pengasuh pesantren mengatakan turut merasakan kekhawatiran soal tersebut.
“Apalagi kami mengasuh puluhan santri serta siswa yang berada dalam lingkungan ini,” katanya kepada NU Online.
Dalam pandangannya, virus corona tak hanya diantisipasi dari sisi kesehatan.
“Akan tetapi harus juga dengan pendekatan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar corona tidak menyebar luas di Tanah Air tercinta ini,” ungkap Rais Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jakarta Timur tersebut.
Dijelaskan juga bahwa dengan doa bersama dan pembacaan shalawat Thibbil Qulub diharapkan semua akan diselamatkan.
“Semoga kita terhindari segala wabah penyakit rohani maupun jasmani,” harapnya.
KH Ibnu Mulkan turut berpesan untuk membaca qunut nazilah dan berdoa tolak bala agar Indonesia terhindar dari musibah dan mara bahaya lain.
Pantauan media ini di lapangan, pada kesempatan itu para santri dan jamaah yang datang diberikan air mineral yang sudah didoakan bersama. Diharapkan dengan meminum air yang telah didoakan berjamaah, maka mendapatkan perlindungan dan terhindar dari aneka penyakit, termasuk virus Corona.
Virus 2019 Novel Coronavirus (2019-nCoV) yang lebih dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Akhir-akhir ini wabah corona tersebut menyebar di Indonesia .
Kontributor: Rahman Jaya
Editor: Ibnu Nawawi